Jan 18, 2018

OTIMALISASI LAHAN KERING


Lahan kering adalah lahan yang dapat digunakan untuk usahatani dengan penggunaan air secara terbatas dan biasanya hanya mengharapkna dari curah hujan. Lahan ini umumnya memiliki topografi yang bergelombang sampai berbukit, dengan kondisi lahan yang labil sehingga peka terhadap erosi.
Salah satu cara pengelolaan yang baik ialah dengan menerapkan kaidah konservasi tanah yang sangat mutlak untuk lahan kering yang diusahakan untuk tanaman pangan. Cara konservasi tanah untuk tanaman semusim di lahan kering yang miring terutama adalah pembuatan teras.
Pola tanam adalah suatu penerapan perencanaan penanaman oleh petani yang dilaksanakan sesuai dengan kemampuan dalam hal lingkungan (tanah dan air), modal dam teknologi yang dikuasai dalam satu kurun waktu tertentu.
Pola tanam yang baik perlu diterapkan dalam optimalisasi lahan kering. Pengaturan pola tanam yang tepat berguna untuk :

1.    Meningkatkan pendapatan petani.
2.    Meningkatkan penyediaan bahan pangan.
3.    Memperluas lapangan kerja.
4.    Konservasi tanah dan air.
5.    Mempertahankan dan meningkatkan kesuburan dan kegemburan tanah.
6.    Menurunkan serangan hama dan penayakit.
Dalam menerapkan pola tanam di lahan kering perlu memperhatikan :
1     Kemiringan lahan
2     Kemiringan lahan berpengaruh terhadap kestabilan lereng dan kecepatan aliran air di permukaan tanah. Makin curam suatu lereng, maka makin besar kekuatan aliran air permukaan sehingga kemungkinan terjadinya erosi makin besar dan lereng makin kurang stabil.
3     Kedalaman efektipitas lahan.
4     Kedalam tanah akan mempengaruhi kesempurnaan pertumbuhan akar dan besarnya air yang terserap ke dalam tanah (infiltrasi).
5     Waktu tanam
Hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan waktu tanam yang tepat adalah :
a.  Jumlah curah hujan setahun dan distribusinya stiap bulan.
b.  Umur tanaman dan saat panen terbaik
c.   Kemampuan tanah mengikat air
d.  Kebutuhan tanaman akan air dan saat terpenting terpenuhinya kebutuhan air tersebut
e.  Kepekaan tanaman terhadap gangguan cuaca
f.    Pengaruh cuaca terhadap serangan hama dan penyakit tertentu.
6.    Jarak tanam
Pengaturan jarak tanam bertujuan :
a.  Tanaman memperoleh ruang tumbuh, cahaya dan hara secara cukup dan merata.
b.  Memudahkan pemeliharaan, pemupukan dan proteksi tanaman.
c.   Membantu konservasi tanah dan air.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan jarak tanam adalah kesuburan tanah, jenis tanaman, varietas dan sifat tumbuh tanaman.
Pada lahan yang diters bangku, barisan tanaman dapat memanjan atau mempotong tegak lurus kontur pada bidang olah. Sedang pada lahan yang berteras gulud dan teras kredit, barisan tanaman seharusnya memanjang kontur,.  Jarak antar barisan harus lebih lebar atau minimal sama dengan jarak tanam dalam barisan.

No comments:

Post a Comment

Jumlah Pengunjung

HALAMAN MANDIRI