Apr 26, 2018

KEBUN RAYA KUNINGAN, TUJUAN DAN MANFAATNYA


Pembangunan Kebun Raya Kabupaten Kuningan digagas oleh Pemerintah Kabupaten Kuningan untuk mengoptimalkan lahan ex perkebunan PT. Yunawati yang diserahkan pengelolaannya kepada Pemerintah Kabupaten Kuningan.  Kemudian, gagasan tersebut diarahkan secara informal dengan pihak LIPI dan mendapat reaksi positif  yang ditindak lanjuti dengan perjanjian kerjasama dan kajian kelayakannya.
Pelestarian (konservasi) dan pemulihan (rehabilitasi) lingkungan khususnya mencakup sumber daya air, lahan, dan hutan merupakan langkah yang banyak ditempuh dalam rangka melaksanakan pembangunan berkelanjutan. Melalui kebijakan ini diharapkan terjadi keseimbangan dan keserasian antara pembangunan ekonomi yang cenderung mengurangi dan menurunkan mutu sumberdaya alam dengan pembangunan lingkungan yang bertujuan melestarikan serta memulihkannya
Kehadiran sebuah kebun raya selain sebagai sarana pelestarian alam juga harus memberi manfaat bagi masyarakat luas.  Oleh karenanya, Kebun Raya Kabupaten Kuningan setidaknya harus memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
  • Sarana preservasi dan konservasi flora (serta fauna), menyangkut pelestarian dan pemeliharaan tanaman-tanaman khas daerah Jawa Barat, termasuk binatang-binatang yang menjadikan tempat tumbuhnya tanaman-tanaman tersebut sebagai habitatnya
  • Sarana penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, menyangkut kehidupan flora (serta fauna) yang terkait dengan Kebun Raya Kabupaten Kuningan, termasuk pembudidayaan tanaman-tanaman yang bermanfaat untuk dikembangkan oleh masyarakat sekitarnya.
  • Sarana pelayanan jasa ilmiah kepada masyarakat, menyangkut pendidikan dan pelatihan budidaya tanaman (buah, bunga potong, tanaman hias, tanaman obat dsb.) bagi masyarakat yang membutuhkan.
  • Sarana rekreasi alam dan wisata ilmiah dalam bentuk camping ground, kegiatan outbond, pengenalan jenis serta kehidupan flora bagi siswa sekolah dasar dan sekolah menengah dsb.

Tujuan

  • Menyelenggarakan konservasi (melindungi, mengawetkan, dan memanfaatkan) koleksi tumbuhan setempat, utamanya Taman Nasional Gunung Ciremai dan sekitarnya, dan tumbuhan lainnya yang selaras dengan ekologi Kebun Raya Kuningan.
  • Mengembangkan pusat penelitian tumbuhan Indonesia, khususnya Jawa, untuk mewujudkan dan memelihara apresiasi masyarakat lokal dan global terhadap usaha pelestarian tumbuhan lokal dan lingkungannya.
  • Menyediakan Ruang untuk ecotourism, yaitu pariwisata yang memanfaatkan alam untuk perlindungan, berdampak negatif minimal, mengembangkan produk wisata bermuatan pendidikan dan pembelajaran, mengikutsertakan masyarakat secara aktif, menyumbang pembangunan ekonomi wilayah.

Kehadiran Kebun Raya Kabupaten Kuningan di Provinsi Jawa Barat diharapkan:

  • Menambah kantung-kantung konservasi yang sekaligus menyelamatkan komponen flora endemik Jawa Barat
  • Kebun Raya Kabupaten Kuningan yang berbatasan dengan Taman Nasional Gunung Ciremai akan dapat meningkatkan penelitian, penyelamatan dan pemanfaatan flora endemik Gunung Ciremai;
  • Memperluas pemahaman konservasi khususnya masyarakat Jawa Barat, umumnya masyarakat secara keseluruhan; 
  • Menyediakan laboratorium alam sebagai sarana penelitian;
  • Berfungsi sebagai paru-paru Jawa Barat.
Itulah sekilas tentang tujuan dan manfaat dari pembangunan Kebun Raya Kuningan, mudah-mudah bermanfaat bagi pembaca. Jangan lupa kunjungi Kebun Raya Kuningan, nikmati keunikan bentang alamnya dan pelajari keaneka ragaman tumbuhan di dalamnya.

Apr 24, 2018

PENGATURAN POLA TANAM DI LAHAN KERING


Lahan kering adalah lahan yang dapat digunakan untuk usahatani dengan penggunaan air secara terbatas dan biasanya hanya mengharapkna dari curah hujan. Lahan ini umumnya memiliki topografi yang bergelombang sampai berbukit, dengan kondisi lahan yang labil sehingga peka terhadap erosi.

Salah satu cara pengelolaan yang baik ialah dengan menerapkan kaidah konservasi tanah yang sangat mutlak untuk lahan kering yang diusahakan untuk tanaman pangan. Cara konservasi tanah untuk tanaman semusim di lahan kering yang miring terutama adalah pembuatan teras.

Pola tanam adalah suatu penerapan perencanaan penanaman oleh petani yang dilaksanakan sesuai dengan kemampuan dalam hal lingkungan (tanah dan air), modal dam teknologi yang dikuasai dalam satu kurun waktu tertentu.

Pola tanam yang baik perlu diterapkan dalam optimalisasi lahan kering. Pengaturan pola tanam yang tepat berguna untuk :

  1. Meningkatkan pendapatan petani.
  2. Meningkatkan penyediaan bahan pangan.
  3. Memperluas lapangan kerja.
  4. Konservasi tanah dan air.
  5. Mempertahankan dan meningkatkan kesuburan dan kegemburan tanah.
  6. Menurunkan serangan hama dan penayakit.

Dalam menerapkan pola tanam di lahan kering perlu memperhatikan :

1.  Kemiringan lahan

Kemiringan lahan berpengaruh terhadap kestabilan lereng dan kecepatan aliran air di permukaan tanah. Makin curam suatu lereng, maka makin besar kekuatan aliran air permukaan sehingga kemungkinan terjadinya erosi makin besar dan lereng makin kurang stabil.

2. Kedalaman efektipitas lahan.

Kedalam tanah akan mempengaruhi kesempurnaan pertumbuhan akar dan besarnya air yang terserap ke dalam tanah (infiltrasi).

3. Waktu tanam

Hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan waktu tanam yang tepat adalah :

  • Jumlah curah hujan setahun dan distribusinya setiap bulan.
  • Umur tanaman dan saat panen terbaik
  • Kemampuan tanah mengikat air
  • Kebutuhan tanaman akan air dan saat terpenting terpenuhinya kebutuhan air tersebut
  • Kepekaan tanaman terhadap gangguan cuaca
  • Pengaruh cuaca terhadap serangan hama dan penyakit tertentu.

4. Jarak tanam

Pengaturan jarak tanam bertujuan :

  • Tanaman memperoleh ruang tumbuh, cahaya dan hara secara cukup dan merata.
  • Memudahkan pemeliharaan, pemupukan dan proteksi tanaman.
  • Membantu konservasi tanah dan air.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan jarak tanam adalah kesuburan tanah, jenis tanaman, varietas dan sifat tumbuh tanaman.

Pada lahan yang diteras bangku, barisan tanaman dapat memanjang atau mempotong tegak lurus kontur pada bidang olah. Sedang pada lahan yang berteras gulud dan teras kredit, barisan tanaman seharusnya memanjang kontur,.  Jarak antar barisan harus lebih lebar atau minimal sama dengan jarak tanam dalam barisan.

dengan mempertimbangkan tingkat kemiringan lahan dan kedalam efektivitas tanah, maka pola tanam di lahan kering dapat direkomendasikan sebagaimana tertera di bawah ini :
Demikian, mudah-mudahan tulisan di atas bermanfaat. terimakasih. Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarakatuh.

Apr 17, 2018

CARA MUDAH MENAKSIR VOLUME POHON BERDIRI


Ilmu ukur kayu merupakan ilmu dasar dalam kehutanan. Digunakan dalam hampir semua cabang ilmu kehutanan secara teori dan praktek. Ilmu ukur kayu ini meliputi :
1.  Pengukuran volume (pohon berdiri).
2.  Pengukuran hasil/produksi kayu.
3.  Penelitian pertumbuhan pohon dan tegakan.
Pengukuran Isi Pohon dan Tegakan
Isi dari pohon hidup dan berdiri ditentukan dengan mengukur diameter dan tinggi pohon. Batasan tentang isi pohon yang akan kita hitung isinya tergantung pada tujuan dan keperluannya. Misal ; untuk pertukangan, kayu bakar, dan penelitian.
Untuk pengukuran isi bagi keperluan kayu bakar diukur dari puncak.
Diameter pohon diukur pada batang  setinggi 130cm dari muka tanah, dengan alasan :
1.  Ketinggian ini relatif mudah dicapai.
2.  Umumnya sudah bebas banir.
Tinggi pohon diukur dari permukaan tanah sampai puncak tajuk  atau sampai batas bawah bebas cabang. Apabila diameter dan tinggi pohon sudah diukur, maka isi pohon dapat ditaksir.
Nah, bagaimana cara mengukur diameter pohon dan tinggi pohon ? Saya akan coba jelaskan seperti paparan di bawah ini :
PENGUKURAN DIAMETER
Pendekatan geometri pengukuran diameter suatu pohon adalah bentuk lingkaran. Disebut pendekatan karena pada umumnya keliling batang pohon tidak ada yang benar-benar berbentuk lingkaran. Pengukuran diameter pohon dilakukan pada batang pohon setinggi 130 cm. Pengukuran dilakukan dua kali yaitu pada diameter terpendek dan diameter tegak lurus pada diameter terpendek kemudian dirata-ratakan.
                 
                                             Pengukuran sering dilakukan melalui keliling  batang pohon.

Keliling lingkaran = λ.d
Maka dimaternya  = 1/ λ x keliling

ALAT UKUR DIAMETER ( Ǿ )
1.     Apitan pohon
Adalah alat ukur Ǿ pohon yang termasuk paling memberi ketelitian yang seksama. Alat ini terbuat dari baja, terdiri dari mistar berskala dua kaki, dimana satu kaki  diantaranya dapat digeser menyusuri mistar dan lainnya statis. Ukuran alat ini beragam dari panjang mistar 15cm s.d panjang 80cm.
Penggunaan :
- Pengukuran dilakukan pada 130 cm dari muka tanah.
- Posisi kedua kaki waktu mengapit pohon harus datar.
- Pengukuran diameter dilakukan dua kali pada ketinggian yang sama, yaitu pada diameter batang terpendek dan diameter tegak lurus diameter terpendek, kemudian dirata-ratakan.
2.  Pita diameter (phi-band)
Sebagai alat pengukur  Ǿ secara langsung. Penggunaan melalui pendekatan bentuk lingkaran.
Keliling lingkaran = λ . d
Maka dimaternya  = 1/ λ . keliling
Penggunaan ;
-     dililitkan pada batang pohon setinggi 130 cm.
-     Pelilitan harus datar.
-     Hanya mengukur Ǿ atau keliling  satu kali.
MENGUKUR TINGGI POHON
Alat ukur tinggi pohon ;
1.Kristen Meter 
                        







2. Haga
Jarak dari pohon ke pengukur ditentukan keadaan tajuk pohon dan kondisi lingkungan. Kalau letak pohon berada di atas pengukur, maka bidikan atas dikurangi bidikan bawah.
PENENTUAN ISI POHON
Pendekatan melalui pendekatan tabung / krucut (geometri). Pengukuran diameter pada pohon rebah bisa dilakukan pada pangkal, tengah, dan ujung pangkal. Istilah yang digunakan pada pengukuran volume tegakan adalah “menaksir”.
1.  Pengertian ;
-   Volume kayu pohon : Adalah volume kayu dari seluruh pohon dengan kulit, tunggak tingginya 1/3 diameter dekat leher pohon tidak diperhitungkan.
-   Volume kayu tebal : adalah semua kayu yang berdiameter lebih dari 7 cm beserta kulitnya, dan tunggak tidak diperhitungkan
-   Volume kayu komersil : adalah volume kayu bebas cabang, biasanya tanpa kulit dan tanpa tunggak.
2.  Angka / Faktor Bentuk ( F )
      Adalah suatu bilangan tetap yang dimasukan ke dalam   perhitungan isi pohon.
      Volume pohon = b . t . f
      Dimana : b = Bidang dasar = ¼λ.d2
                    T = Tinggi pohon
                    F = Faktor bentuk. Angka faktor bentuk yang dianggap mewakili = 0,7



 Jadi volume pohon = b . t . f            ¼λ.d2 . t . f
Misal :
Diketahui  d = 45 cm ; t bebas cabang = 10m, maka volume kayunya, sbb :
V = ¼ . 3,14 . 0,452 . 10 . 0,7
    = 0,7854 . 0,2025 . 10 . 0,7 = 1,11m3
Demikian sedikit sharing tentang cara mudah meankasir volume kayu berdiri/pohon. Mudah-mudahan bermanfaat.

Jumlah Pengunjung

HALAMAN MANDIRI