Apr 17, 2018

CARA MUDAH MENAKSIR VOLUME POHON BERDIRI


Ilmu ukur kayu merupakan ilmu dasar dalam kehutanan. Digunakan dalam hampir semua cabang ilmu kehutanan secara teori dan praktek. Ilmu ukur kayu ini meliputi :
1.  Pengukuran volume (pohon berdiri).
2.  Pengukuran hasil/produksi kayu.
3.  Penelitian pertumbuhan pohon dan tegakan.
Pengukuran Isi Pohon dan Tegakan
Isi dari pohon hidup dan berdiri ditentukan dengan mengukur diameter dan tinggi pohon. Batasan tentang isi pohon yang akan kita hitung isinya tergantung pada tujuan dan keperluannya. Misal ; untuk pertukangan, kayu bakar, dan penelitian.
Untuk pengukuran isi bagi keperluan kayu bakar diukur dari puncak.
Diameter pohon diukur pada batang  setinggi 130cm dari muka tanah, dengan alasan :
1.  Ketinggian ini relatif mudah dicapai.
2.  Umumnya sudah bebas banir.
Tinggi pohon diukur dari permukaan tanah sampai puncak tajuk  atau sampai batas bawah bebas cabang. Apabila diameter dan tinggi pohon sudah diukur, maka isi pohon dapat ditaksir.
Nah, bagaimana cara mengukur diameter pohon dan tinggi pohon ? Saya akan coba jelaskan seperti paparan di bawah ini :
PENGUKURAN DIAMETER
Pendekatan geometri pengukuran diameter suatu pohon adalah bentuk lingkaran. Disebut pendekatan karena pada umumnya keliling batang pohon tidak ada yang benar-benar berbentuk lingkaran. Pengukuran diameter pohon dilakukan pada batang pohon setinggi 130 cm. Pengukuran dilakukan dua kali yaitu pada diameter terpendek dan diameter tegak lurus pada diameter terpendek kemudian dirata-ratakan.
                 
                                             Pengukuran sering dilakukan melalui keliling  batang pohon.

Keliling lingkaran = λ.d
Maka dimaternya  = 1/ λ x keliling

ALAT UKUR DIAMETER ( Ǿ )
1.     Apitan pohon
Adalah alat ukur Ǿ pohon yang termasuk paling memberi ketelitian yang seksama. Alat ini terbuat dari baja, terdiri dari mistar berskala dua kaki, dimana satu kaki  diantaranya dapat digeser menyusuri mistar dan lainnya statis. Ukuran alat ini beragam dari panjang mistar 15cm s.d panjang 80cm.
Penggunaan :
- Pengukuran dilakukan pada 130 cm dari muka tanah.
- Posisi kedua kaki waktu mengapit pohon harus datar.
- Pengukuran diameter dilakukan dua kali pada ketinggian yang sama, yaitu pada diameter batang terpendek dan diameter tegak lurus diameter terpendek, kemudian dirata-ratakan.
2.  Pita diameter (phi-band)
Sebagai alat pengukur  Ǿ secara langsung. Penggunaan melalui pendekatan bentuk lingkaran.
Keliling lingkaran = λ . d
Maka dimaternya  = 1/ λ . keliling
Penggunaan ;
-     dililitkan pada batang pohon setinggi 130 cm.
-     Pelilitan harus datar.
-     Hanya mengukur Ǿ atau keliling  satu kali.
MENGUKUR TINGGI POHON
Alat ukur tinggi pohon ;
1.Kristen Meter 
                        







2. Haga
Jarak dari pohon ke pengukur ditentukan keadaan tajuk pohon dan kondisi lingkungan. Kalau letak pohon berada di atas pengukur, maka bidikan atas dikurangi bidikan bawah.
PENENTUAN ISI POHON
Pendekatan melalui pendekatan tabung / krucut (geometri). Pengukuran diameter pada pohon rebah bisa dilakukan pada pangkal, tengah, dan ujung pangkal. Istilah yang digunakan pada pengukuran volume tegakan adalah “menaksir”.
1.  Pengertian ;
-   Volume kayu pohon : Adalah volume kayu dari seluruh pohon dengan kulit, tunggak tingginya 1/3 diameter dekat leher pohon tidak diperhitungkan.
-   Volume kayu tebal : adalah semua kayu yang berdiameter lebih dari 7 cm beserta kulitnya, dan tunggak tidak diperhitungkan
-   Volume kayu komersil : adalah volume kayu bebas cabang, biasanya tanpa kulit dan tanpa tunggak.
2.  Angka / Faktor Bentuk ( F )
      Adalah suatu bilangan tetap yang dimasukan ke dalam   perhitungan isi pohon.
      Volume pohon = b . t . f
      Dimana : b = Bidang dasar = ¼λ.d2
                    T = Tinggi pohon
                    F = Faktor bentuk. Angka faktor bentuk yang dianggap mewakili = 0,7



 Jadi volume pohon = b . t . f            ¼λ.d2 . t . f
Misal :
Diketahui  d = 45 cm ; t bebas cabang = 10m, maka volume kayunya, sbb :
V = ¼ . 3,14 . 0,452 . 10 . 0,7
    = 0,7854 . 0,2025 . 10 . 0,7 = 1,11m3
Demikian sedikit sharing tentang cara mudah meankasir volume kayu berdiri/pohon. Mudah-mudahan bermanfaat.

6 comments:

  1. Angka 0.2025 di dapat dari mana bos
    Maaf kurang faham

    ReplyDelete
  2. Terima kasih Kang Arif atas pertanyaannya. baik akan saya coba jelaskan.
    Angka 0,2025 itu diperoleh dari diameter kuadrat (D²). Di contoh perhitungan itu diketahui diameter batangnya 45cm. Karena tinggi bebas cabangnya dalam satuan meter (10m), maka yang dimeter itu pun kita samakan satuannya menjadi meter. Diameter batang 45cm = 0,45m kemudian dikuadratkan, 0,45²=0,2025.
    Ok, Kang Arif. Semoga jawabannya jelas, ya…

    ReplyDelete
  3. Maaf aku boleh minta daftar tabel volume pohon berdiri ga makasih sebelumnya

    ReplyDelete
  4. untuk angka 0,7 (faktor bentuk) asalnya drmn ya? dan pakai satuan apa?

    kalo cm bukannya harus dijadikan meter, begitupun sebaliknya.
    mohon penjelasannya ya..

    ReplyDelete
  5. Contoh nya om misalkan saya mau beli pohon albasia lilitan mulai 64 cm keatas sebanyak 1300 pohon,berapa kira² volume yang kita dapatkan super dan rijectnya jika dibuat potongan 1 meteran

    ReplyDelete
  6. sebelumnya kita sepakati dulu bahwa kita hanya melakukan penaksiran volume, artinya tidak akan benar" menghasilkan volume yg sebenarnya. Tapi setidaknya hasilnya akan mendekati. dari contoh pemisalan di atas baru diketahui jumlah pohon sebanayak 1300 dan lilitan anggap saja semua nilainya 64cm, ini harus diketahui dulu tinggi pohon bebas cabang keseluruhan (lihat postingan cara mengukur tinggi pohon).
    dari lilitan 64cm, maka akan diketahui diameternya sebagai berikut : D= 64:3,14=20,38cm. Kemudian kita hitung luas bidang dasarnya, dengan rumus L=1/4x3,14x(0,2038x0,2038) = 0,0326cm2
    Anggap saja tinggi pohonya setelah dilakukan pengukuran masing-masing 10m. Jangan lupa sertakan angka faktor bentuk yaitu 0,7. Maka volume pohonnya : 0,0326x10x0,7x1300=296,66 m3.

    ReplyDelete

Jumlah Pengunjung

HALAMAN MANDIRI