Jul 22, 2021

BINGBIN YANG HAMPIR TERLUPAKAN

Bagi orang yang tinggal di Kabupaten Kuningan, mungkin tidak asing lagi dengan nama
sebuah wilayah kecamatan yang bernama Cibingbin. Sebuah wilayah kecamatan yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah. Tahukah kita, dari mana asal nama Cibingbin ini. Untuk ini mungkin tidak banyak yang tahu. Ternyata Bingbin adalah salah satu jenis tumbuhan yang banyak ditemui di dalam hutan. Memang ada beberapa daerah di Kabupaten Kuningan yang penamaannya diambil dari nama tumbuhan, selain Cibingbin ada lagi seperti Cilimus, Cidahu, Cimara, Cijoho, Cipicung, Cilaja dan lain-lain.

Bingbin (Pinanga coronata) termasuk kedalam jenis palem-paleman “Arecacea”. Tumbuhan ini salah satu kelompok tumbuhan yang termasuk tumbuhan dengan biji berkeping satu atau monokotil. Memiliki batang yang tumbuh tegak ke atas. Akarnya tumbuh dari pangkal batangnya dan biasanya menghujam ke dalam tanah sehingga dapat menopang batangnya yang tumbuh menjulang tinggi. Buahnya biasa memiliki kulit luar yang relatif tebal yang menutupi bagian dalam (mesokarpim) yang berair atau berserat

Palem Hutan atau Bingbin (Pinanga coronata) merupakan salah satu jenis pohon penyusun hutan. Di alam, tumbuhan ini memiliki peran yang sangat penting. Tumbuhan ini mampu menyerap polusi sehingga dapat meningkatkan kualitas udara di sekitarnya. Selain itu dapat menyerap air 10 persen lebih banyak dibandingkan dengan tumbuhan lain. Tumbuhan ini memiliki kemampuan untuk beradaptasi sangat baik di tiap lingkungannya yang berbeda karena tahan terhadap cuaca panas. Buahnya dapat diolah sebagai bahan obat untuk meningkatkan vitalitas tubuh manusia. Ekstrak buah ini sudah banyak beredar di pasaran.

Dan yang tak kalah menariknya bunga dari tumbuhan ini sangat disukai oleh lebah karena merupakan penghasil polen. Polen ini sebagai sumber protein untuk kebutuhan anggota koloni. Untuk satu koloni lebah yang hidup di daerah beriklim dingin membutuhkan polen 50 kg/tahun. Oleh karena itu tumbuhan Bingbin ini sangat direkomendasikan untuk dibudidayakan dalam rangka penyediaan pakan lebah sekaligus peranannya terhadap perbaikan lingkungan.


Jul 12, 2021

PRODUK LEBAH DAN KEGUNAANNYA

A.    Madu

Madu adalah cairan manis yang tersimpan dalam sel­-sel sarang lebah melalui pengambilan nektar tanaman oleh lebah madu.

Secara umum madu mempunyai khasiat :

1.  Sebagai obat untuk berbagai penyakit seperti : flu, masuk angin, luka bakar, penyakit jantung, darah tinggi, paru-paru, sariawan, radang, dan bahan kosmetik lainnya.

2. Sebagai makanan bergizi, karena mengandung 41,0 % fruktosa, 35 % glucosa, tepungsari, enzim, mineral, Vitamin A, B1, B2, meningkatkan daya tahan tubuh, dan memperlancar fungsi otak.

B.    Pollen

Berasal dari tepungsari merupakan makanan larva. Secara umum berguna untuk : menambah tenaga dan kesegaran tubuh, memelihara kesehatan kulit dan rambut, menyehatkan jantung dan menurunkan tekanan darah tinggi, sebagai obat wasir, dan membantu pertumbuhan tubuh.

C.    Royal Jelly

Disebut susu ratu, warnanya putih, rasanya agak asam. Sangat baik untuk obat kuat, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan produksi hormon, memperkuat fungsi ginjal, menyembuhkan darah tinggi/rendah, mempercepat penyembuhan luka, memperbaiki organ tubuh yang rusak, dan memperlancar fungsi otak.

D.    Lilin Lebah/Malam

Berasal dari sarang lebah, berfungsi sebagai bahan baku kosmetik dan industri. Lilin lebah juga digunakan sebagai bahan pembuatan fondasi sarang dan sel ratu.

E.    Sengat Lebah (Bee Venom)

Prinsip pengobatan dengan sengatan lebah didasarkan pada mekanisme bahwa suatu penyakit tertentu, terutama yang disebabkan oleh adanya gangguan syaraf atau karena penyumbatan pembuluh darah, salah satu penyembuhan yang efektif dengan sengatan lebah karena mengandung apitoxin. Apitoxin adalah racun atau bisa lebah (Bee Venom) yang dihasilkan oleh lebah madu dari jenis lebah pekerja (Apis mellifera, Apis cerana, dan Apis dorsata). Cara pengobatannya dengan menyengatkan lebah pada titik-titik tertentu pada tubuh manusia.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sengat lebah dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti : rematik, nyeri otot, sakit kepala, lever, tumor, ginjal, maag, darah tinggi/rendah, kencing manis, sesak napas, dan asam urat.    

Jul 6, 2021

BLIMBING WULUH, SI ASAM ASAM SEDAP

Nama Lokal    : Belimbing Wuluh

Nama Ilmiah   : Averrhoa bilimbi

Nama Lain      : -

Klasifikasi Ilmiah       :

Kingdom          : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi     : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas               : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas        : Rosidae
Ordo                : Geraniales
Famili              : Oxalidaceae (suku belimbing-belimbingan)
Genus             : Averrhoa
Spesies           : Averrhoa bilimbi

Pertelaan Singkat :

Daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) merupakan jenis daun majemuk. Daun majemuk
tangkainya bercabang-cabang dan pada satu cabang terdapat lebih dari satu helaian daun. Daun belimbing wuluh merupakan daun tidak sempurna karena tidak memiliki bagian daun dengan lengkap. Permukaan atas daun belimbing wuluh berwarna hijau tua dan terdapat bulu-bulu halus dan permukaan bawahnya berwarna hijau muda. Tepi pada daun belimbing wuluh rata (etire), dagingnya seperti kertas dan lumayan tipis (papiraceus), dan susunan tulang daunnya menyirip (penninervis). Ujung daun belimbinng wuluh meruncing (acutus) sedangkan pangkal daunnya membulat (rotundatus)

Manfaat : Buahnya dapat dijadikan sebagai penyedap rasa pada masakan. Karena rasanya yang masam dapat dijadikan sebagai pengganti tomat pada bumbu masakan.                

 

Jul 5, 2021

MENGENAL PERTELAAN DAN MANFAAT AREN

 

Nama Lain    :

nau, hanau, peluluk, biluluk, kabung, juk atau ijuk (aneka nama lokal di Sumatra dan Semenanjung Malaya); kawung, taren (Sunda); akol, akel, akere, inru, indu (bahasa-bahasa di Sulawesi); moka, moke, tuwa, tuwak (di Nusa Tenggara)

Penyebaran :

dijumpai mulai dari pantai barat India, sampai ke sebelah selatan Cina dan kepulauan Guam. Di Indonesia, tanaman aren banyak terdapat dan tersebar di seluruh wilayah nusantara, khususnya di daerah-daerah perbukitan yang lembab.

Klasifikasi Ilmiah :
Kingdom          : Plantae
Divisi               : Spermatophyta
Sub Divisi        : Angiospermae

Kelas               : Monocotyledonae
Ordo                : Spadicitlorae
Famili              : Palmae
Genus             : Arenga
Spesies           : Arenga pinnata

Pertelaan Singkat :

Aren (Arenga pinnata) termasuk suku Arecaceae (pinang-pinangan), merupakan tumbuhan
berbiji tertutup (Angiospermae). Tanaman aren merupakan tumbuhan berakar serabut atau monokotil. Batang dapat mencapai tinggi 25 m. Diameter batang pokok bisa mencapai hingga 65 cm, kukuh dan pada bagian atas diselimuti oleh serabut berwarna hitam yang dikenal sebagai ijuk. Ijuk sebenarnya adalah bagian dari pelepah daun yang menyelubungi batang.

Daunnya majemuk menyirip ganjil, panjang hingga 5 m dengan tangkai daun hingga 1,5 m. Anak daun seperti pita bergelombang, hingga 7 x 145 cm, berwarna hijau gelap di atas dan keputih-putihan oleh karena lapisan lilin di sisi bawahnya.Daun tanaman aren (sampai umur 3 tahun), bentuk daunnya belum menyirip (berbentuk kipas). Sedangkan daun yang sudah dewasa dan tua bersirip ganjil. Berdasarkan urutan perkembangan anak daunnya, daun aren termasuk tipe divergen.

Berkelamin tunggal, bentuk tongkol, diketiak daun : bunga jantan dan betina menyatu pada tongkol, daun kelopak tiga, bulat telur, benang sari banyak, kepala sari bentuk jarum, bunga betina bulat, bakal buah tiga, putik tiga, putih, mahkota. Aren merupakan model corner (pohon monokaul dengan pembungaan lateral, karena posisi bunganya lateral, maka meristem apikalnya tumbuh terus dengan batang yang tak bercabang). Perbungaan berumah satu, tumbuh di antara ketiak daun, merunduk kadang-kadang lebih dari 2 m panjangnya, bunga betina ada di ujung dan bunga jantan tumbuh di bagian bawah batangnya. ; panjang tongkol hingga 2,5 m.

Buahnya merupakan buah buni bentuk bulat peluru, dengan diameter sekitar 4 cm, beruang tiga dan berbiji tiga, tersusun dalam untaian seperti rantai. Setiap tandan mempunyai 10 tangkai atau lebih, dan setiap tangkai memiliki lebih kurang 50 butir buah berwarna hijau sampai coklat kekuningan. Buah ini tidak dapat dimakan langsung karena getahnya sangat gatal. Buah aren (dinamai beluluk, caruluk dan lain-lain) memiliki 2 atau 3 butir inti biji (endosperma) yang berwarna putih tersalut batok tipis yang keras. Buah yang muda intinya masih lunak dan agak bening.

Berdasarkan perkembangan dan posisi kotiledon pada saat perkecambahan, maka perkembangan biji aren merupakan tipe hipogeal (dalam perkecambahan kotiledon tetap berada di dalam tanah, hipokotilnya aktif bertambah panjang, sedangkan hipokotilnya pendek). Bagian dari buah aren terdiri dari :

·   Kulit luar, halus berwarna hijau pada waktu masih muda, dan menjadi kuning setelah tua (masak).

·   Daging buah, berwarna putih kekuning-kuningan

·   Kulit biji, berwarna kuning dan tipis pada waktu masih muda, dan berwarna hitam yang keras setelah buah masak. Endosperm, berbentuk lonjong agak pipih berwarna putih agak bening dan lunak pada waktu buah masih muda; dan berwarna putih, padat atau agak keras pada waktu buah sudah masak.

Daging buah aren yang masih muda mengandung lendir yang sangat gatal jika mengenai kulit, karena lendir ini mengandung asam oksalat (H2C2O4). Tiap untaian buah panjangnya mencapai 1,5-1,8 m, dan tiap tongkol (tandan buah) terdapat 40-50 untaian buah. Tiap tandan terdapat banyak buah, beratnya mencapai 1-2,5 kuintal. Buah yang setengah masak dapat dibuat kolang kaling. Pada satu pohon aren sering didapati 2-5 tandan buah yang tumbuhnya agak serempak.

Manfaat tanaman aren : 

Buahnya (disebut beluluk atau kolang kaling) dapat dibuat manisan yang lezat atau campuran kolak, air nira (untuk bahan pembuatan gula merah dan cuka), pati atau tepung dalam batang dapat diolah menjadi sagu (untuk bahan pembuatan berbagai macam makanan atau minuman).

Ijuk di buat sapu, tali untuk mengikat kerbau, keset kaki, atap dan kuas cat, dan dapat digunakan juga sebagai atap rumah.

Tulang daunnya dibuat sapu lidi dan senik (tempat meletakkan kuali atau periuk)
Hampir semua bagian fisik pohon ini dapat dimanfaatkan, misalnya : akar (untuk obat tradisional dan peralatan), batang (untuk berbagai macam peralatan dan bangunan), daun muda atau janur (untuk pembungkus atau pengganti kertas rokok yang disebut dengan kawung).

ASAM JAWA, POHON TROPIS KAYA MANFAAT

Asem ( sunda), Acem (madura), asang jawa, asang jawi (sulawesi), asam ( malaysia), sampalok, kalamagi (tagalong), ma-kham (Thailand), magyee (burma), khoua me (kamboja) khaam (laos), tamarind (inggris), trai me ( Vietnam) dll.Klasifikasi Ilmiah :
Kingdom                     : Plantae
Divisi                          : Magnoliohyta
Klas                            : Magnoliopsida
Ordo                           : Fabales
Famili                         : Fabaceae
Upafamili                   : Caesalpiniodeae
Bangsa                       : Detarieae
Genus                         : Tamarindus
Spesies                      : T. Indica
Nama Binomial          : Tamarindus indica. 
Pertelaan Singkat :
1.    Memiliki Batang pohon besar, ketinggian tumbuh bisa mencapai 30 m, dengan diameter
batang bagian pangkal hingga 2 m. Kulit batang beralur-alur searah vertikal, warna batang coklat keabu-abuan, tekstur kasar dan memecah.
batang bagian pangkal hingga 2 m. Kulit batang beralur-alur searah vertikal, warna batang coklat keabu-abuan, tekstur kasar dan memecah.
batang bagian pangkal hingga 2 m. Kulit batang beralur-alur searah vertikal, warna batang coklat keabu-abuan, tekstur kasar dan memecah.
2.  Daun majemuk menyirip, genap, tumbuh memanjang antara 5-13 cm, posisi daun berselang seling, daun penumpu menyerupai pita meruncing, anak daun lonjong menyempit dengan jumlah antara 8-16 pasang, ukuran sekitar 0,5-1 x 1-3,5 cm, tepi daun rata dengan bagian pangkal miring dan membudar.
3.     Bunga tersusun dalam tandan renggang, tumbuh diantara ketiak daun dan ujung ranting, panjang bunga sekitar 16 cm.  kelopak bunga terdiri dari 4 buah dan daun mahkota 5 buah. Bunga beraroma harum, Mahkota bunga berwarna kuning keputihan dengan urat-urat merah coklat, tumbuh memanjang hingga 1,5 cm.
4.   Buah  polong menggelembung, bentuk buah hampir silindris, bengkok, ataupun lurus, Dalam buah terdapat biji sampai 10 butir. Seiring adanya penyempitan antara dua biji, kulit buah akan mengeras dan berubah warna kecoklatan / kelabu bersisik, dengan urat-urat buah buah mengeras dan liat menyerupai benang. Daging buah pada asem muda berwarna putih kehijauan dan akan berubah warna menjadi merah kecoklatan sampai kehitaman ketika buah masak, rasanyapun berubah dari asem menjadi asem manis, biji buah berubah menjadi coklat kehitaman, bentuk agak persegi dengan tekstur keras dan mengkilap
Manfaat
Dengan bentuk pohon yang tinggi, rindang, serta berakar kuat, tanaman asem jawa segaja ditanam untuk memperindah lingkungan dan pohon peneduh di jalan-jalan kota dan jalan raya. Pohon asam juga bisa berperan sebagai bahan penghijauan dan untuk menahan angin, bisa juga digunakan untuk memperbaiki kawasan yang gersang dan tandus ( Rukmana, 2005).
 
Batang pohon yang kuat juga bisa dimanfaatkan untuk dibuat kayu sebagai bahan bangunan. Dan tentu saja bagian yang terpenting dari pohon ini yaitu buahnya ,bisa digunakan sebagai bahan rempah dapur dan juga kesehatan.
Catatan :
Asam jawa atau dalam bahasa ilimiahnya dikenal dengan nama Tamarindus indica L. merupakan salah satu tanaman daerah tropis dan masuk dalam jenis tanaman berbuah polong.
Tanaman asam jawa memang sangat baik pertumbuhannya didaerah yang memiliki iklim tropis, Tanaman ini di perkirakan berasal dari wilayah afrika timur, penyebarannya hingga asia tropis, karibia dan amerika latin. Di indonesia sendiri, tanaman ini berkembang secara liar dihutan-hutan. Banyak pula sengaja ditanam untuk keperluan komoditi dan pohon peneduh.

Jumlah Pengunjung

HALAMAN MANDIRI