Nov 6, 2018

TIPS MENGEMBALIKAN KESUBURAN TANAH



    Penggunaan lahan secara terus menerus dalam peraktek budidaya pertanian tentu akan menguras unsur hara yang terkandung di dalamnya sehingga lahan tidak lagi produktif. Dengan demikian petani dituntut untuk berupaya mengembalikan produktifitas lahannya sehingga tanaman yang dibudidayakannya dapat menghasilkan panenan secara optimal. salah satu upaya sederhana untuk mengembalikan lagi tingkat kesuburan tanah adalah dengan mengembalikan lagi limbah panenan/mulsa ke dalam tanah.
    Penggunaan mulsa atau serasah adalah teknik konse rvasi tanah yang tergolong dalam cara vegetatif. Ada teknik ini permukaan tanah diantara barisan tanaman atau sekitar batang pohon ditutup dengan bahan-bahan berupa sisa-sisa tanaman setelah panen, pangkasan tanaman pagar atau larikan pada budidaya lorong
    Dari aspek pengendalian erosi, peran langsung dari bahan mulsa adalah melindungi tanah dari pukulan butiran-butiran hujan, mempertahankan kelembaban tanah, mencegah tumbuhnya tanaman pengganggu. Sedangkan perannya yang tidak langsung adalah memperbaiki struktur tanah. 
    Penggunaan mulsa akan lebih baik jika dilakukan di daerah yang sering mengalami kekeringan dan rentan terhadap pertumbuhan gulma. Pilihan bahan-bahan mulsa tergantung pada bahan- bahan yang tersedia setempat
    Dalam sistem budidaya lorong, biomasa dari larikan tanaman sering digunakan sebagai mulsa hidup,terutama di sekitar pohon-pohon yang masih muda yang tumbuh dengan baik. Salah satu strategi lainnya adalah meninggalkan sisa tanaman di lahan setelah panen. Hal ini akan menjamin bahwa ada zat-zat hara yang diserap tanaman kembali ke tanah
    Keuntungan :
  1. Melindungi permukaan tanah dari pukulan langsung air hujan.
  2. Menekan tumbuhnya gulma.
  3. Mulsa yang berupa sisa tanaman menjadi bahan sumber organik tanah.
  4. Meningkatkan aktivitas jasad renik, sehingga memperbaiki ifat fisik dan kimia tanah.
  5. Membantu menjaga suhu tanah serta mengurangi
  6. penguapan sehingga mempertahankan kelembaban
  7. sehingga pemanfaatan kelembaban tanah menjadi lebih efisien.
  8. Tergolong teknik konservasi tanah yang memerlukan jumlah tenaga kerja/biaya rendah..
Demikian sharing tentang konservasi tanah dengan mulsa vertikal, semoga tulisan ini bermanfaat.

Sep 25, 2018

MENGENAL POHON MENTENG YANG MAKIN LANGKA

Nama Lokal    : Menteng
Nama Ilmiah   :Baccaurea racemosa (Reinw. Ex. BI.) M.A.)
Klasifikasi Ilmiah       :
Kingdom          : Plantae;
Divisi               : Magnoliophyta;
Kelas               : Magnoliopsida;
Ordo                : Malpighiales;
Famili              : Phyllanthaceae;
Bangsa            : Antidesmeae;
Upabangsa      : Scepinae;
Genus             : Baccaurea;
Spesies           : Baccaurea racemosa (Reinw.) Muell. Arg.
Kerabat dekat: Lempaung atau Kalampesu (Baccaurea lanceolata), Ketupa (Baccaurea dulcis), Bendara atau Rambai (Baccaurea motleyana), Rambai Hutan (Baccaurea angulata), Mafai Setambun (Baccaurea ramiflora), Tampoi (Baccaurea macrocarpa).
Nama Lain      :
Kepundung, Kapundung, Kemundung, Mundung, Kapungung, Engkumi, Kayu Masam, Kokonau, Kunau, Kunyi, Longkumo, liox Moho, Tunding undang, Umbarian, Jinteh Merah, dan Bencoy 

Pertelaan Singkat :
Tanaman Menteng atau Kepundung merupakan pohon atau perdu dengan tinggi antara 15-25 m dengan diameter 25-70 cm, berkulit kasar, dan berwarna keputihan. Daunnya lebih banyak terkumpul di ujung ranting, berbentuk lonjong dengan tepi bergerigi dan ujung yang lancip. Daun Menteng mempunyai panjang 7-20 cm, lebar 3-7,5 cm.
Buah Menteng berdiameter 2-2,4 cm, berwarna hijau kekuningan atau kemerahan. Kulit buah berwana hijau dan kekuningan saat masak. Tanaman ini memiliki dua forma buah yakni, berdaging buah putih dan berdaging buah warna merah. Kedua forma ini memiliki buah yang berasa asam dan manis.
Pohon Menteng (Baccaurea racemosa) merupakan tanaman buah musiman. Musim bunganya berlangsung pada bulan Oktober hingga Desember, sedangkan musim buahnya terjadi antara bulan Januari hingga Maret.
Habitat dan Penyebaran :
Habitat yang disukai adalah tanah aluvial dan kering hingga pada tanah berpasir dan tanah liat. Pohon ini tumbuh di daerah dataran rendah hingga ketinggian 1000 meter dpl.
Tanaman Menteng (Baccaurea racemosa) tersebar mulai dari Thailand, Semenanjung Malaysia, Sumatra, Jawa, Kepulauan Sunda Kecil, Borneo (Sarawak, Brunei, Sabah, dan Kalimantan), Sulawesi, dan Maluku.
Manfaat :
Pohon Menteng dimanfaatkan buahnya untuk dimakan langsung sebagai buah segar. Buahnya mempunyai rasa asam-asam manis. Selain dimakan langsung buah Kepundung juga dapat diolah menjadi sirup, asinan, atau difermentasi menjadi minuman.
Kayu pohon Menteng memiliki kualitas yang baik dan dapat digunakan untuk bangunan rumah, perahu, dan mebel. Selain itu, kulit dan daun pohon yang disebut juga sebagai kepundung ini mempunyai khasiat sebagai tanaman obat. Salah satunya adalah sebagai obat mencret dan untukpelancar haid.
Sayangnya keberadaan pohon maupun buah Menteng semakin langka. Bahkan di kecamatan Menteng Jakarta Pusat yang nama daerahnya berasal dari nama pohon inipun semakin sulit didapati. Sayang jika spesies yang berkaitan erat dengan asal usul salah satu daerah terpadat di Indonesia ini punah.
Catatan : Pohon dan buah Menteng makin langka dan sulit ditemukan.

Aug 23, 2018

PERGILIRAN TANAMAN PADA PENGELOLAAN AGROFORESTRY


Pergiliran (rotasi) tanaman merupakan salah satu pengelolaan yang paling banyak dilakukan di Indonesia. Beberapa jenis tanaman ditanam berurutan, yang satu setelah yang lainnya di tempat yang sama.
Pola tanam itu dapat berubah dari tahun ke tahun, tetapi tujuannya tetap sama, yakni memperoleh keadaan tanah yang secara fisik lebih baik dan susunan zat haranya juga lebih baik.
Setiap jenis tanaman menyerap hara yang berbeda dari
lahan tempatnya tumbuh. Sebaliknya masing-masing jenis tanaman meninggalkan sisa-sisa tanaman atau pengaruh tertentu pada lahan tersebut. Satu pola pergiliran tanaman yang baik akan mempertimbangkan sifat masing-masing tanaman - apa yang diserap dan apa yang diberikan - sehingga hasil akhirnya adalah keadaan tanah yang lebih baik.
Dalam sistem wanatani, komponen tanaman umur panjang dapat diganti setelah beberapa tahun. Ini dapat dianggap sebagai satu kali pergiliran yang lebih singkat, biasanya kurang dari satu tahun. Wanatani memerlukan pendekatan jangka panjang dalam pergiliran tanaman ini. Dengan menggunakan keanekaragaman tanaman yang lebih besar, masing-masing jenis tanaman dengan daur produksi yang unik.
Pergiliran tanaman yang sering digunakan adalah padi - kacang hijau – jagung - kacang tunggak. Karena tanaman leguminosa meninggalkan nitrogen dalam tanah, kacang hijau (Vigna radiata) ditanam setelah padi (Oryza sativa) untuk menambah kembali nitrogen dan zat hara lain yang diambil oleh padi. Seperti pula kacang tunggak (Vigna ungguicalata) yang mampu mengikat nitrogen dan berpengaruh positif  pada tanah, dapat ditanam setelah jagung (Zea mays) yang menyerap banyak zat hara dari tanah.
Keuntungan :
-     Sangat membantu dalam memperbaiki kesuburan tanah.
-     Mendiversifikasi produksi
-     Membantu meangendalikan hama/penyakit.
-     Meningkatkan kandungan bahan organik dalam tanah
-     Mengurangi erosi
-     Mengurangi pemakaian nitrogen.




Aug 6, 2018

MENGHITUNG KEBUTUHAN BENIH UNTUK PEMBIBITAN TANAMAN TAHUNAN

Dalam rangka penghematan pemakaian benih dipersemaian, maka kemampuan menghitung kebutuhan benih menjadi hal yang penting untuk dikuasai pelaku pembibitan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menghitung kebutuhan benih diantaranya :
Hasil pengujian Benih berupa :
  1. % kadar air,
  2. % kemurnian,
  3. % daya berkecambah
  4. berat 1.000 butir

RUMUS :
                                   B
                    A = -------------------
                             C x D x E
 Dimana :   A   = Kebutuhan benih
                   B  = Kebutuhan bibit
                   C  = Prosentase daya berkecambah
                   D  = Prosentase kemurnian benih
                   E  = Jumlah benih per kg

Contoh Perhitungan kebutuhan benih Sengon:

1. Jarak tanam            =  3 x 1 m²
                                            10.000 m²
2. Jumlah bibit / ha     = -------------- = 3.300 bibit
                                              3 x 1 m²
3. Jumlah sulaman     = 20 % x 3.300 bibit   = 660
4. Jumlah bibit + sulaman / ha  = 3.300 + 660 = 3.960 
                                                                  (4.000 bibit)

KETERANGAN BENIH :
   1. DK                        = 70 %
   2. Kemurnian            = 95 %
   3. Berat 1.000 butir  = 20 gram (1 kg = 50.000 butir)
KEBUTUHAN BENIH /Ha
                                                            B
                                                   A = --------------
                                                          C x D x E
                                               4.000
                            = ------------------------------- = 0,12 kg
                                   0,7 x 0,95 x 50.000

Jul 31, 2018

MESRANYA TUHAN KEPADAKU


Dalam setiap do’a
Ku bermohon padaMu

Agar jiwa dan ragaku sehat selalu

Namun Kau jawab do’aku dengan sakit

Hingga kini ku terbaring dalam kelemahan dan kepayahan

Namun aku bahagia,

Karena itu bentuk cintaMu kemesraanMu padaku

Kau uji ketawakalanku, kesabaranku, keikhlasanku....

Aku tidak akan berhenti berdo’a

Karena ku yakin Engkau pun  tidak akan berhenti

Untuk memberi

Jul 26, 2018

PEMBINAAN KELOMPOK TANI HUTAN

Pembinaan Kelompok Tani Hutan/KTH merupakan aktivitas penyuluhan yang dilakukan secara terus menerus pada kegiatan pembangunan kehutanan untuk meningkatkan keberhasilan dan keberlanjutan pembangunan kehutanan serta keberdayaan dan kesejahteraan masyarakat”.
Pada dasarnya pembinaan KTH meliputi :
  1. Proses pembelajaran kelompoktani hutan;
  2. Mengadakan musyawarah dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh kelompoktani hutan;
  3. Peningkatan partisipasi masyarakat ke arah kemandirian;
  4. Peningkatan kapasitas dan produktivitas kelompoktani hutan.

Keberhasilan dalam kegiatan pembinaan peningkatan kapasitas kelompoktani hutan, bukan didasarkan pada pendekatan keproyekan, tapi lebih  pada pendekatan teknik komunikasi yang baik. Hal ini sejalan dengan prinsip-prinsip pembinaan, yaitu :
  1. Keterbukaan antar pendamping dengan kelompoktani yang didampingi.
  2. Tidak memaksakan sesuatu di luar kemampuan dan kebiasaan yang dimiliki masyarakat.
  3. Berorientasi pada proses pembelajaran.
  4. Adanya kepastian hak, kewajiban dan tanggungjawab dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan kehutanan
  5. Mendorong kelompoktani memecahkan masalahnya sendiri
  6. Menguatkan kelembagaan kelompoktani
  7. Mengembangkan jejaring kerja dan kemitraan dengan pihak terkait
  8. Menggali dan mengembangkan nilai-nilai sosial masyarakat (kearifan lokal, budaya dan tradisi setempat)

Jul 6, 2018

RINDU MASA LALU

Mengenang masa kecil
Dikala pagi mulai tiba
Aku selalu melukis di kaca jendela yang berembun
Atau berhitung memainkan angka angka
Suhu 18 derajat sudah biasa
Patani berjalan di pematang
mendepak embun di rerumputan
Walau saat itu bukan di musim hujan
Kini suhu di atas 25 derajat
Padahal matahari baru saja menyapa
Siang hari mungkin bisa 32 derajat
Anaku tak lagi bisa melukis di kaca jendela
Kaca jendela tak lagi berembun
Udara berwarna abu abu
Kini kampungku tak lagi rimbun
Hutan telah kehilangan pohonnya
Air telah kehilangan kebeningannya
Sungai-sungai telah kehilangan riak airnya
Aku ingin kembali melukis di kaca jendela
Namun embun tak lagi menyapa..

Jumlah Pengunjung

HALAMAN MANDIRI