Apr 26, 2017

APA ITU EKOWISATA ?

           Ekowisata lebih popular dan banyak dipergunakan disbanding dengan terjemahan yang seharusnya dari istilah ecotourism, yaitu ekoturisme. Terjemahan yang seharusnya dari ecotourism adalah wisata ekologi. Yayasan Alam Mitra Indonesia (1995), membuat terjemahan ecotourism dengan ekoturisme. Di dalam tulisan ini dipergunakan istilah ekowisata yang banyak digunakan oleh para rimbawan.

Pengertian tentang ekowisata mengalami banyak perkembangan dari waktu-ke waktu. Namun, pada hakekatnya pengertian ekowisata adalah suatu bentuk wisata yang bertanggungjawab terhadap kelestarian area yang masih alami (natural area), memberi manfaat secara ekonomi dan mempertahankan keutuhan budaya bagi masyarakat setempat. Atas dasar pengertian ini, bentuk ekowisata pada dasarnya merupakan bentuk gerakan konservasi yang dilakukan oleh dunia. Eco-tourism ini pada hakekatnya adalah konservasionis.

Definisi ekowisata pertama kali diperkenalkan oleh organisasi The eco-tourism Society (1990) sebagai berikut : Ekowisata adalah suatu bentuk perjalanan wisata ke area alami yang dilakukan dengan tujuan mengkonservasi lingkungan dan melestarikan kehidupan dan kesejahteraan penduduk setempat. Dalam perkembangannya ekowisata kemudian didefinisikan sebagai bentuk baru dari perjalanan bertanggungjawab ke area alami dan berpetualang yang dapat menciptakan industri pariwisata (Eplerwood, 1999). Australian Departement of tourism (Black, 1999) mendefinisikan ekowisata sebagai wisata berbasis pada alam dengan mengikutkan aspek pendidikan dan interpretasiterhadap lingkungan alami dan budaya masyarakat dengan pengelolaan kelestarian ekologis.
demikian share tentang ekowisata, saya ADHARI mengucapkan semoga tulisan ini bermanfaat.














Apr 19, 2017

Admainistrasi persemaian tanaman hutan (Oleh Adhari)

Keberhasilan pembuatan persemaian sampai anakan siap ditanam dipengaruhi oleh beberapa faktor dan salah satunya adalah faktor administrasi persemaian. Untuk tertibnya administrasi dalam lingkungan persemaian sebaiknya ada personil yang khusus mengurus soal adminsitarsi sehingga segala kegiatan san arsip-arsip dapat diikuti secara mudah pada setiap saat. Administrasi di lingkungan persemaian antara lain meliputi :

1. Daftar jumlah pekerja
Daftar jumlah pekerja hendaknya dibuat berdasarkan jumlah pekerja yang hadir/bekerja setiap hari dan dibuatkan rekapitulasinya untuk setiap bulan. Hal ini dimaksudkan untuk membantu memudahkan pembayaran upahkerja dan untuk mengetahui produktifitasnya.
Daftar hadi pekerja persemaian mencakup uraian mengenai waktu (tanggal, bulan dan tahun) serta nama pekerja.
Contoh daftar hadir pekerja persemaian :
Bulan : .............................. Tahun ........................
No
Nama
Tanggal
1
2
3
...............
1
Musa
-
X
-
-

.....................
-
-
X
-
16
.....................





Jumlah :





2. Daftar persediaan alat-alat kerja
Alat-alat kerja yang dipunyai persemaian hendaknya diberi kode dan dibukukan dalam daftar persediaan alat-alat kerja. Dari daftar alat-alat kerja ini kita dapat ,elihat cukup tidaknya alat-alat yang dipunyai. Daftar ini dibuat tiap bulan dan mencakup uraian mengenai jumlah persediaan, jumlah yang dipakai dan keterangan.
Contoh daftar alat-alat kerja.
Bulan : ...........................Tahun ......................
No
Nama barang
Jumlah persediaan
Jumlah dipakai
Keterangan
1.
Cangkul
20
18
2 rusak
2
Skop
30
17
13 belum dipakai

3. Daftar persedian biji/benih
Daftar persedian biji/benih hendaknya dibuat menurut masing-masing jenis/species dan menurut lokasi asal ataupun tanggal pengiriman/pengunduhan. Tiap-tipa daftar halaman persediaan biji memuat keterangan dari satu jenis biji saja.
Contoh daftar persedian biji/benih.
No
Jneis biji
Keterangan biji
Jumlah persediaan
Jumlah ditabur
Sisa persediaan
1
Pinus merkusi
Asal KPH Kuningan
80 Kg
21-6-2014 (30Kg)
50 Kg


Tgl Penngumpulan : Maret 2014

28-6-2014 (45Kg)
5Kg


Viabiltas 70%





Tgl dikirim 10 Juni 2014





Tgl diterima 15 Juni 2014




4. Daftar persediaan pupuk
    Pembuatan daftar persediaan pupuk  pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan daftar persediaan biji (benih). Untuk masing-masing jenis pupuk yang berbeda hendaknya dibuat keterangan pada lembar yang berbeda.
      Contoh daftar persediaan pupuk :
No
Nama pupuk
keterangan
Jumlah persediaan
Jumlah dipakai
Sisa
1
NPK
Mengandung unsur N-P-K (15%-15%-15%)
30Kg
10-7-2014 (2Kg)
28Kg


Dosis 7 gr/ltr air

17-7-2014 (10Kg)
18Kg


Pemakaian dilarutkan dlm air kemudian disemprotkan dg handsrayer




5. Daftar persedian fungisida/insektisida
      Pembuatan daftar persediaan pestisida hendaknya dibuat per jenis insektida/fungisida.
      Contoh daftar persediaan fungisida/pestisida.
No
Jenis Fungisida
keterangan
Jumlah persediaan
Jumlah dipakai
Sisa
1
Deconil
Mengandung unsur Cu
2Kg
8-9-2014 ( 80Gr)
1.920 Gr


Untuk mecegah dumping off

10-10-2014 (230 Gr)
1.690 Gr


Dosis 3Gr/ltr air





Pemakaian dilarutkan dalam air kemudian disemprotkan dengan sprayer.




6. Daftar jumlah bak/bedengan penebur biji
     Setiap bedeng penaburan harus dibuatkan label/keterangan. Label dibuat dalam bentuk yang praktis/sederhana tetapi dapat mencakup semua keterangan yang diperlukan. Bahan untuk membuat label dapat berupa kayu/seng kemudian ditulisi dengan cat atau dapat terbuat dari kertas label ditulisi dengan spidol kemudian dilapisi dengan plastik agar tidak rusak oleh hujan ataupun sinar matahari.        
Bak Penaburan Biji No. I

Jenis
:
Pinus merkusi

Asal
:
KPH Kuningan
10 cm
Tgl.Penaburan
:
17 Juni 2014

Jumlah biji
:
250 Gr

                                                15 Cm
Setelah label untuk masing-masing bedenan penaburan dibuat dan dipasang, kemudian dibuatkan daftar jumlah bedengan penaburan biji sebagaimana contoh di bawah ini :
No.bedeng penaburan
Jenis
Asal biji
Tgl pena-buran
Jumlah biji
Hasil penyapihan anakan
Persen kecambah









               

7. Daftar jumlah bedengan penyapihan
      Selang beberapa lama setelah penaburan, kecambah sudah siap disapih/dipindahkan ke kantong plastik yang ada di bedeng sapih. Masing-masing bedeng sapih dibuatkan label yang bentuknya seperti contoh di bawah ini :
Bedeng Penyapihan No I
Jenis
:
Pinus merkusi
Asal
:
KPH Kuningan
Tgl.penaburan
:
17 Juni 2014
Tgl.penyapihan
:
28 Juli 2014
Jumlah anakan
:
1000
Asal bedeng tabur
:
No. I
      Setelah semua bedeng sapih dibuatkan dan dipasangi label, maka dibuat daftar jumlah bedeng penyapihan yang memuat keterangan mengenai nomor bedeng penyapihan, jenis (species, asal biji, tanggal penaburan, tanggal penyapihan, jumlah anakan, asal bedeng penaburan dan keterangan. Disamping itu juga perlu dibuatkan daftar rekapitulasi jumlah bedengan penyapihan tersebut. Dalam daftar rekapitulasi ini masing-masing jenis anakan dari jenis asal yang sama dikumpulkan/dijumlahkan baik mengenai jumlah  bedeng  maupun jumlah anakan.
8. Daftar mutasi bibit
      Untuk mengetahui persediaan bibit yang ada dipersemaian, pada setiap saat maka perlu dibuat daftar mutasi bibit. Dalam daftar ini perkembangan penambahan atau pengurangan bibit dapat diikuti setiap bulan. Penambahan bibit dapat berasal dari daerah lain, dan pengurangan bibit dapat berupa anakan yang mati di bedengan atau bibit sudah diangkut ke lokasi penanaman.
Jenis
Asal
Jumlah persediaan sampai bulan lalu
Penurangan bulan ini
Penambahan bulan ini
Jumlah persediaan bulan ini
keterangan
Pinus merkusi
KPH Kuningan
420.000
10.000
80.000
490.000
Penyapihan 80.000, mati 10.000

Jumlah Pengunjung

HALAMAN MANDIRI