Jan 26, 2017

Jenis tanaman yang sesuai dengan fungsinya dalam agroforestry


 
Perum Perhutani sejak tahun 1990, telah memberikan petunjuk dalam menentukan jenis-jenis tanaman yang dapat dibudidayakan menurut  fungsi yang berbeda-beda yaitu :

  • Tanaman pokok seperti jati, damar, pinus sengon dan lain-lain.
  •  Tanaman sela atau tanaman penguat teras, ditanam di antara tanaman pokok untuk mencegah erosi dan meningkatkan kesuburan tanah, seperti lamtoro, gamal, kaliandra, dan lain-lain.
  • Tanaman tepi, yang ditanam di sekeliling tanaman, di tepi alur dan jalan pemeriksaan, berupa pohon buah-buahan seperti durian, mangga,nenas, petai dan lain-lain.
  • Tanaman pengisi berupa tanaman keras yang ditanam di larikan tanaman pokok.
  • Tanaman sisipan berupa tanaman pertanian/perkebunan , yang ditanam di kiri-kanan tanman sela.
  • Tanaman pagar, dibuat di sekeliling tanaman, di tepi alur dan jalan pemerikasaan. Biasanya tanaman secang (Caesapinia bonducella).
  • Tanaman palawija/tanaman pertanian semusim selama kurang dari empat tahun, untuk tahun selanjutnya diperkirakan tajuk tanaman pokok sudah menutup, sehingga disarankan ditanam tanaman yang tahan naungan.

Penentuan  jenis tanaman seperti di sebutkan di atas, tentunya dapat diadopsi untuk diterapkan pada lahan milik para petani sehingga petani dapat memperoleh hasil yang beragam dan dapat menggunakan lahan seoptimal mungkin.
Demikianlah sharing tentang jenis tanaman yang sesuai dengan fungsinya dalam agroforestry. Saya Adhari mengucapkan semoga tulisan ini bermanfaat

Jan 19, 2017

PEMILIHAN JENIS TANAMAN UNTUK PENYUSUN POLA AGOFORESTRY

Kebiasaan masyarakat di pedesaan khususnya di pulau Jawa dalam mengoptimalkan penggunaan lahan dengan menanam berbagai pepohonan sudah berlangsung lama. Dalam satu manajemen pengelolaan lahan ditanami dengan lebih dari satu jenis tanaman. Hal ini ditujukan selain untuk mendapatkan hasil  yang beragam juga untuk menekan terjadinya kerugian total disaat terjadi serangan haman dan penyakit yang menyerang tanaman pokok. Inilah yang belakangan dikenal dengan istilah agroforestry.
Hal ini menunjukan bahwa masyarakat memiliki kemampuan dalam membangun pola-pola pemanfaatan lahan yang sangat bermanfaat dalam mempertahankan dan meningkatkan kualitas lahan dan lingkungannya.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta sistem budidaya yang lebih mengedapankan pada skala ekonomi dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan, maka dalam pemilihan jenis tanamam untuk penyusunan pola agroforestry sebaiknya dilakukan berdasarkan beberapa kriteria sebagai berikut :
-        Berpotensi cukup baik dan sesuai dengan kondisi biofisik daerah yang bersangkutan
-        Mempunyai potensi pasar , baik dalam maupun luar negeri
-        Tidak merugikan tanaman lain (mempunyai allelopathy).
-        Teknolgi penunjang proses produksinya tersedia secara memadai.
-        Mudah dalam penanamannya.
-        Dapat berfungsi baik terhadap konservasi tanah dan air.
-        Serasahnya mudah diuraikan (didekomposisi).
-        Pengusahaan tanaman dapat terjangkau oleh kemampuan petani.
-        Keterkaitan antar komoditi untuk menciptakan sistem usahatani yang setabil.
Pada dasarnya pemilihan jenis-jenis tanaman baik untuk tanaman tahunan maupun tanaman semusim dilakukan dengan cara maching antara persyaratan tumbuh suatu tanaman dengan agroekosistem suatu daerah dengan mempertimbangkan tujuan agroforestry dan faktor-faktor sosial ekonomi.
Demikian sharing saya tentang pemilihan jenis tanaman untuk penyusun pola agroforesty. Saya Adhari mengucapkan semoga tulisan ini bermanfaat.

Jumlah Pengunjung

HALAMAN MANDIRI