Jan 19, 2020

PEMILIHAN JENIS TANAMAN UNTUK PENYUSUN POLA AGOFORESTRY

Kebiasaan masyarakat di pedesaan khususnya di pulau Jawa dalam mengoptimalkan penggunaan lahan dengan menanam berbagai pepohonan sudah berlangsung lama. Dalam satu manajemen pengelolaan lahan ditanami dengan lebih dari satu jenis tanaman. Hal ini ditujukan selain untuk mendapatkan hasil  yang beragam juga untuk menekan terjadinya kerugian total disaat terjadi serangan haman dan penyakit yang menyerang tanaman pokok. Inilah yang belakangan dikenal dengan istilah agroforestry.

Hal ini menunjukan bahwa masyarakat memiliki kemampuan dalam membangun pola-pola pemanfaatan lahan yang sangat bermanfaat dalam mempertahankan dan meningkatkan kualitas lahan dan lingkungannya.

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta sistem budidaya yang lebih mengedapankan pada skala ekonomi dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan, maka dalam pemilihan jenis tanamam untuk penyusunan pola agroforestry sebaiknya dilakukan berdasarkan beberapa kriteria sebagai berikut :

-        Berpotensi cukup baik dan sesuai dengan kondisi                biofisik daerah yang bersangkutan

-        Mempunyai potensi pasar , baik dalam maupun luar              negeri

-        Tidak merugikan tanaman lain (mempunyai allelopathy).

-        Teknolgi penunjang proses produksinya tersedia secara        memadai. 

-        Mudah dalam penanamannya.

-        Dapat berfungsi baik terhadap konservasi tanah dan air.

-        Serasahnya mudah diuraikan (didekomposisi).

-        Pengusahaan tanaman dapat terjangkau oleh                        kemampuan petani.

-        Keterkaitan antar komoditi untuk menciptakan sistem            usahatani yang setabil.

Pada dasarnya pemilihan jenis-jenis tanaman baik untuk tanaman tahunan maupun tanaman semusim dilakukan dengan cara maching antara persyaratan tumbuh suatu tanaman dengan agroekosistem suatu daerah dengan mempertimbangkan tujuan agroforestry dan faktor-faktor sosial ekonomi.

Demikian sharing saya tentang pemilihan jenis tanaman untuk penyusun pola agroforesty. Saya Adhari mengucapkan semoga tulisan ini bermanfaat.


Jan 17, 2020

MULSA VERTIKAL, Pengendali Erosi Yang Mudah Dan efisien

Adhari, SST

Pengertian

Mulsa vertical adalah penggunaan sisa tanaman (mulsa) untuk tindakan konservasi tanah melalui penimbunan sisa tanaman pada parit-parit teras atau parit yang dirancang mengikuti kontur guna mengendalikan laju erosi dan hilangnya unsur hara dari bidang olah.

Tujuan

Pengendalian aliran permukaan, penampungan dan pengendalian alian sedimen di sepanjang teras dan bidang olah, pamanfaatan sisa tanaman secara mudah dan efisien, memperkaya pupuk organik

Sasaran lokasi adalah areal usahatani lahan kering yang tingkat kehilangan unsur haranya sangat tinggi akibat pengangkutan biomasa, pencucian dan erosi.

Pelaksanaan

Ø Buat saluran pembuangan air sepanjang bidang olah atau parit pada lereng diperdalam lagi 0,25m X 0,25m.
Ø  Masukan sisa tanaman pada parit yang dibuat dan ditimbun dengan tanah hasil galian parit saluran teras.

Ø  Sisa tanaman yang telah membusuk (terdekomposisi) pada musim pengolahan tanah berikutnya diangkat dan ditaburkan secara merata pada saluruh bidang olah sebagai pupuk organik.
Ø  Kegiatan ini dapat dikombinasikan dengan penanaman rumput pada tampingan teras

MERAWAT POHON DENGAN CINTA


Memiliki pohon yang tumbuh sehat dan subur adalah harapan kita manakala kita memulai menanamnya. Untuk mewujudkan harapan itu maka kita perlu memperlakukan pohon tersebut dengan penuh rasa cinta. Dengan rasa cinta, maka dengan sendirinya kita mencurahkan perhatian penuh kepada factor-faktor yang mendorong kepada pertumbuhan  pohon yang kita inginkan.
Faktor tersebut adalah ketersediaan air, nutrisi, pencahayaan, serta banyak lagi yang lainnya. Untuk lebih mengetahui peran faktor-faktor tersebut bagi kesuburan tanaman, silahkan disimak penuturan berikut ini.
1. Penyiraman
Air adalah kebutuhan pokok setiap tanaman, karena itulah faktor penyiraman yang baik sangat penting untuk mendapatkan tanaman yang bertumbuh baik serta subur. Berikan penyiraman secara rutin minimal 1 kali dalam sehari saat pagi atau sore. Intensitas penyiraman dapat ditambahkan menjadi 2 – 3 kali sehari jika di musim kemarau.
2. Pemberian nutrisi 
Nutrisi dibutuhkan tanaman agar dapat bertumbuh dengan sempurna serta menghasilkan bunga atau buah yang lebat. Nutrisi utama yang dibutuhkan oleh tanaman Nitrogen, Phospor, Kalium, serta beberapa mineral penting lainnya. Berikan nutrisi tersebut dalam jumlah yang cukup dan seimbang.
3. Sesuaikan lokasi tanam
Secara umum, tanaman menyukai pH tanah yang normal (6,5 – 7,5) untuk dapat tumbuh dengan subur. Namun ada pula jenis tanaman yang menghendaki tanah yang sedikit asam atau sedikit basa agar dapat tumbuh dengan baik. Karena itulah sangat penting untuk mengenal karakter tanaman terlebih dahulu agar kita tidak salah dalam menempatkan tanaman.
Selain faktor jenis tanah, faktor pencahayaan juga sangat penting. Beberapa tanaman hias menyukai sinar matahari yang berlimpah, beberapa justeru akan tumbuh dengan baik jika ditempatkan pada lokasi yang teduh. Maka letakkan tanaman pada lokasi yang sesuai dengan kebutuhan tanaman tersebut.
4. Rajin melakukan penyiangan
Penyiangan sangat diperlukan untuk membasmi gulma-gulma yang mengganggu. Sebab kehadiran gulma tersebut dapat menjadi tempat bersarang beberapa hama dan penyakit. Selain itu, nutrisi yang harusnya diserap oleh tanaman inti malah dipakai oleh gulma.
5. Pruning
Pruning atau Pemangkasan ranting yang tidak produktif dapat merangsang tanaman untuk tumbuh lebih subur. Dengan dipangkasnya beberapa ranting, maka tanaman bisa berfokus pada proses pembentukan cabang utama, serta lebih cepat menghasilkan bunga atau buah. Hasilnya tentu tanaman jauh lebih subur dari sebelumnya. selain itu, pemangkasan cabang juga bertujuan untuk penataan bentuk sehingga pohon akan tampak lebih indah dan rapi.
6. Hindarkan dari hama dan penyakit
Hama dan penyakit adalah musuh utama setiap tanaman, sebab kehadiran hama dan penyakit dapat merusak tanaman bahkan sampai membuat tanaman tersebut mati. Penanggulangan hama yang cepat serta praktis dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida kimia. Namun tentu saja akan meninggalkan resiko residu yang ditinggalkan pada produk tanaman tersebut. Oleh karena itu, hindari penggunaan pestisida yang berlebihan

Jumlah Pengunjung

HALAMAN MANDIRI