Dec 15, 2022

PENGEMBANGAN SIKAP SEORANG PENYULUH


Mengutip dari yang disampaikan oleh A.G. Kartasapoetra, agar penyuluh dapat melaksanakan tugasnya dengan lancar dan berhasil, maka harus memiliki 11 sikap sebagai berikut :

  1. Rasa cinta terhadap tugas yang diembannya, dengan demikian ia tekun dengan menunjukan rasa tanggungjawab.
  2. Rasa cinta dan kasih sayang terhadap sesama manusia terutama para petani di pedesaan yang umumnya memiliki tarap hidup yang relatif masih rendah.
  3. Keyakinan, bahwa apa yang disuluhkannya dapat diterima, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani serta merupakan bagian kegiatan pembangunan.
  4. Menguasai ilmu dan teknologi, mamapu menjelaskan, memperagakan dan memberikan contoh-contoh dalam praktek hal-hal yang berkaitan dengan budidaya tanaman atau usaha tani.
  5. Luwes, menarik penampilannya dan sopan atau berprilaku baik, serta cepat beradaptasi dengan situasi dan kondisi pedesaan khususnya di wilayah binaannya.
  6. Beritikad baik, sabar dan tekun dalam menjalankan tugas yang diembannya.
  7. Pandai menyelami jiwa atau perasaan serta keinginan masyarakat sasaran suluh, selalu siap memberikan bantuan dan pelayanan dalam memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat sasaran suluh.
  8. Memiliki disiplin kerja yang kuat, tahu akan apa yang menjadi tugasnya dan kapan ia harus melaksanakannya serta tidak menyertakan hal-hal yang menyimpang dari batasan-batasan tugasnya.
  9. Berjiwa pendidik, tidak cepat putus asa, tidak masa bodoh terhadap apa yang dialami para petani sehubungan dengan usaha taninya.
  10. Dinamis, progresif, dan demokratis.
  11. Mau belajar, berlatih pengetahuan, keterampilan dan kecakapan praktis sehubungan dengan perkembangan ilmu dan teknologi khususnya yang berkaitan dengan bidang tugasnya

KESIMPULAN :
Sikap yang senantiasa harus dikembangkan oleh penyuluh :
  1. Menghayati dan bangga terhadap profesinya.
  2. Merasakan bahwa kehadirannya sebagai penyuluh diperlukan masyarakat.
  3. Meyakini bahwa inovasi yang disampaikannya sebagai metoda penyuluhan, sudah teruji kemanfaatannya.
  4. Menyukai dan mencintai masyarakat sasaran penyuluhan dalam arti siap memeberikan bantuandalam melakukan perubahan-perubahan usaha tani yang lebih baik.



Dec 14, 2022

PERTANIAN KONSERVASI


Pertanian konservasi adalah salah satu alternatif model pada praktek pertanian di lahan kering yang dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas tanaman, efisiensi usahatani, dan kualitas lingkungan melalui perbaikan kualitas tanah.
Pada umumnya pertanian konservasi diterapkan di lahan kering yang memiliki faktor faktor pembatas seperti tingkat kesuburan yang rendah, peka terhadap erosi, ketersediaan air yang kurang, tanahnya berbatu serta kelerengan yang landai sampai curam.

Dengan adanya faktor pembatas tadi, maka budi daya tanaman pertanian di lahan tersebut perlu dibarengi dengan penerapan kaidah-kaidah konservasi seperti pembuatan terasering dengan kelengkapannya, penggunaan pupuk organik/mulsa vertikal, penanaman rumput penguat teras, serta pembuatan tandon air sebagai cadangan air di musim kemarau.
Bangunan terassering/sengkedan akan memperpendek kelerengan sehingga dapat meminimalisir erosi tanah. Begitupula penggunaan mulsa vertikal (serasah yang dibenamkan ke dalam parit/saluran teras) akan menahan laju aliran permukaan sehingga akan memperbanyak resapan air hujan ke dalam tanah.
Pemilihan jenis tanaman pun perlu diperhatikan. Perpaduan tanaman berperakaran dalam dengan tanaman berperakaran dangkal cukup bijaksana dalam upaya mengoptimalkan penyerapan unsur hara tanah oleh tanaman. Unsur hara yang tidak terserap oleh tanaman berperakaran dangkal akibat pencucian ketika musim hujan dapat diserap oleh tanaman berperakaran dalam.



Oct 23, 2022

JANGAN LEWATKAN MOMEN DI MUSIM HUJAN

 

Musim kemarau telah lewat. Saat dimana kebanyakan diantara kita merasakan ketidak nyamanan akibat suhun yang tinggi, terkadang mencapai 40⁰C. Ini diakbatkan oleh pemanasan global karena hilangnya keseimbangan ekosistem

Pemerintah telah mengatur tata ruang wilayah di setiap daerah untuk menyediakan ruang terbuka hijau minimal 45%. Namun karena berbagai kepentingan hal itu sulit dicapai. Kebutuhan akan area pemukiman, jalan, pusat-pusat perbelanjaan, kawasan industri dan lain-lain semakin menggerus keberadaan kawasan terbuka hijau tersebut.

Musim hujan telah tiba. Saatnya setiap komponen masyarakat beraksi. Beraksi untuk mengembalikan keseimbangan lingkungan melalui gerakan tanam pohon. Gubernur Jawa Barat telah mengajak seluruh warganya untuk berpartisipasi melakukan penanaman melalui Gerakan Tanam dan Pelihara Pohon/GTPP.

Andaikan setiap warga Jawa Barat menanam satu pohon saja di musim tanam ini, maka kurang lebih lima puluh juta pohon akan berpotensi menghijaukan tanah Jawa Barat yang kita cintai ini.

Dampak positifnya tidak akan langsung terasa saat ini, tapi tiga atau empat tahun kedepan kita akan merasakan perubahan yang signifikan. Kita akan menghirup udara yang lebih bersih karena salah satu fungsi dari pohon adalah menyerap karbondioksida yang bersifat racun dan mengantinya dengan mengeluarkan oksigen sebagai kebutuhan dasar hidup kita. Kita akan hidup lebih sehat dan bahagia. Oleh karena itu, jangan lewatkan momen di musim hujan ini untuk giat menanam pohon.

Aug 23, 2022

LANGKAH MUDAH BUDIDAYA JAMUR KAYU

Langkah pertama, siapkan serbuk kayu gergajian albasia. Rendam selama 0-12 jam
(bergantung pada spesies/strain serbuk kayu yang digunakan).

Langkah kedua, tiriskan sampai tidak ada air, pada hari itu juga dengan mengunakan saringan kawat atau ayakan kawat.

Langkah ketiga, membuat subtrat/media tumbuh, pada hari itu juga. Tambahkan 5-15 % bekatul atau polar (bergantung pada spesies/strain yang digunakan), 2% kapur (CaCO3), 2% gypsum (CaSO4) dan air bersih, diaduk merata, kadar air substrat 65%, pH 7.

Langkah keempat, distribusikan kedalam baglog polipropilen pada hari itu juga. Padatkan dalam wadah tersebut, beri lubang bagian tengah, dipasang mulut cincin pralon, kemudian ditutup dengan kapas/kertas minyak.

Langkah kelima, sterilisasi/pasteurisasi, satu hari kemudian. Simpan dalam kamar uap atau kukus dalam drum dengan suhu media di dalam baglog 95-120 derajat C selama 1-3 kali 8 jam bergantung pada jumlah substrat yang akan di pasteurisasi.

Langkah keenam, inokulasi substrat dengan spawn di ruang inokulasi. Setelah suhu baglog substrat turun sampai suhu kamar, inokulasikan bibit pada substrat dalam laminar flow. Bibit 10-15gr/kg substrat.

Langkah ketujuh, inkubasi baglog substrat (pertumbuhan miselium 15-30 hari). Rumah jamur/kubung/ruang inkubasi dijaga tetap kering dan bersih, suhu 22-28 derajat C tanpa cahaya

Langkah kedelapan, baglog substrat dibuka, cincin dibuka (7-15 hari kemudian). 

Langkah kesembilan, baglog disusun di rak dalam rumah jamur (pertumbuhan jamur 10-15 hari kemudian, tumbuh pin head/bakal tumbuh buah). Bakal tumbuh buah tersebut disiram air bersih agar jamur tumbuh. Untuk jamur tiram, yang disiram rumah jamurnya. Untuk jamur kuping penyiraman langsung pada substrat sampai basah kuyup. Suhu rumah jamur 16-22 derajat C RH : 80-90 %.

Langkah terakhir, panen jamur tiram/kuping. Panen kurang dari 9 kali dalam waktu kurang dari 1,5 bulan tergantung cara pemeliharaan/penyiraman jamur dan kebersihan kubung. Faktor penting yang harus diperhatikan dalam budidaya jamur tiram ini adalah masalah higienis, aplikasi bibit unggul, teknlogi produksi bibit (kultur murni, bibit induk, bibit sebar), teknologi produksi media tumbuh/substrat dan pemeliharaan serta cara panen jamur tiram[].

Apr 26, 2022

FUNGSI DAN PERAN AGROFORESTRY TERHADAP ASPEK SOSIAL-EKONOMI

 Aspek sosial-ekonomi agroforestry pada tingkat kawasan

Sistem agroforestry memiliki karakter yang berbeda dan unik dibandingkan sistem pertanian monokultur. Adanya beberapa komponen berbeda yang saling berinteraksi dalam satu sistem (pohon, tanaman dan/atau ternak) membuat sistem ini memiliki karakteristik yang unik, dalam hal jenis produk, waktu untuk memperoleh produk dan orientasi penggunaan produk. Karakteristik agroforestry yang sedemikian ini sangat mempengaruhi fungs social-ekonomi dari sistem agroforestry.

Jenis produk yang dihasilkan sistem agroforestry sangat beragam, yang bisa dibagi menjadi dua kelompok : (a) produk untuk komersial misalnya bahan pangan, buah-buahan, hijauan makanan ternak, kayu bangunan, kayu bakar, daun, kulit, getah, dan lain-lain, dan (b pelayanan jasa lingkungan, misalnya konservasi sumber daya alam (tanah, air, dan keanekaragaman hayati). Pola tanam itu dapat dilakukan dalam suatu unit lahan pada waktu bersamaan (simultan) atau pada waktu yang berbeda/berurutan (sekuensial), melibatkan beraneka jenis tanaman tahunan maupun musiman. Pola tanam dalam sistem agroforestri memungkinkan terjadinya penyebaran kegiatan sepanjang tahun dan waktu panen yang berbeda-beda, mulai dari harian, mingguan, musiman tahunan, atau sewaktu-waktu.

Dari komponen buah-buahan ini bisa dilihat adanya penyebaran panen produk agroforestry dari suatu kawasan. Keragaman jenis produk dan waktu panen memungkinkan penggunaan produk yang sangat beragam pula. Tidak semua produk yang dihasilkan oleh sistem agroforestri digunakan untuk satu tujuan saja. Ada sebagian produk yang digunakan untuk kepentingan subsisten, sosial atau komunal dan komersial maupun untuk jasa lingkungan.

Agroforestry dan Penyediaan Lapangan Kerja

Pola penyerapan tenaga kerja dan karakteristik tenaga kerja yang dibutuhkan dalam sistem agroforestri dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah jenis dan komposisi tanaman (pepohonan dan tanaman semusim), tingkat perkembangan atau umur.

Sistem agroforestri membutuhkan tenaga kerja yang tersebar merata sepanjang tahun selama bertahun-tahun. Hal ini mungkin terjadi karena kegiatan berkaitan dengan berbagai komponen dalam sistem agroforestry yang memerlukan tenaga kerja terjadi pada waktu yang berbeda-beda dalam satu tahun. Kebutuhan tenaga kerja dalam sistem pertanian monokultur bersifat musiman: ada periode di mana kebutuhan tenaga sangat besar (misalnya musim hujan) dan periode di mana tidak ada kegiatan (musim kemarau). Dari beberapa hasil penelitian menunjukkan kebutuhan tenaga kerja pada sistem agroforestry justru lebih rendah dibandingkan sistem pertanian monokultur baik tanaman semusim maupun tanaman tahunan.

Dalam perkembangan praktek agroforestry terdapat dua periode yang perlu diperhatikan, yaitu (a) periode pengembangan, mulai saat persiapan sampai dengan mulai memberikan keuntungan, dan (b) periode operasi, mulai memberikan keuntungan (cash flow positif). Perkembangan praktek agroforestry tersebut juga berpengaruh terhadap alokasi dan penyerapan tenaga kerja. Macam kegiatan pengelolaan tanaman dan pepohonan sangat menentukan jenis pekerjaan dan ketrampilan yang dibutuhkan serta jumlah tenaga dan pembagian atas dasar jender

Apr 25, 2022

TAMAN KEHATI, PENGERTIAN DAN MANFAATNYA

 Sumber : https://www.panehutan.com/2021/07/taman-kehati-pengertian-manfaat.html

Keanekaragaman hayati merupakan variasi kehidupan yang ditemukan di suatu tempat di bumi. Keanekaragaman hayati menggambarkan bermacam-macam makhluk hidup. Keanenekaragaman hayati di Indonesia terdiri dari dua yaitu keanekaragaman hayati flora dan fauna.

Taman Keanekaragaman Hayati merupakan wisata alam buatan yang bisa dibangun oleh siapa pun.
Menambah pilihan ekowisata selain kebun raya atau taman nasional. Untuk menjaga taman keanekaragaman hayati terdapat beberapa usaha yang dapat kita lakukan yaitu melakukan penghijauan atau reboisasi, melindungi dan menjaga habitat hutan, menerapkan sistem tebang pilih, menerapkan sistem tebang-tanam, mencegah kebakaran hutan, tidak membuang sampah di hutan, dan lain sebagainya.

Alasan dijaga taman keanekaragaman hayati atau taman kehati adalah untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan habitat hewan atau tumbuhan serta melindungi flora, fauna, tanah, dan lingkungan dari kerusakan dan acaman kepunahan.

Berdasarkan hal tersebut, maka kita perlu mengetahui pengertian, manfaat keuntungan, dan syarat jenis di taman kehati. Berikut penjelasannya.

1. Pengertian

Pengertian Keanekaragaman hayati

Keanekaragaman hayati merupakan keanekaragaman suatu mahluk hidup di muka bumi berserta peran ekologisnya, yang meliputi keanekaragaman ekosistem, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman genetik. Keanekaragaman ini dapat membentuk suatu taman yaitu taman Keanekaragaman Hayati.

Taman Keanekaragaman Hayati atau disebut dengan taman Kehati merupakan kawasan untuk mencadangkan suatu sumber daya alam hayati lokal di luar kawasan hutan yang memilki fungsi konservasi in-situ dan ex-situ. Taman Kehati ini memelihara tumbuhan yang penyerbukan dan pemencaran bijinya harus dibantu oleh satwa, dengan struktur dan komposis vegetasinya untuk mendukung kelestarian satwa penyerbuk dan pemencar biji (Gunawan et al., 2019).

Taman Kehati dibentuk oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan diselenggarakan dalam menyelematkan berbagai jenis tumbuhan asli atau lokal yang mempunyai tingkat keterancaman sangat tinggi terhadap kelestariannya.

2. Manfaat

Adapun manfaat Taman Kehati adalah (Gunawan et al., 2019),

a. Sebagai tujuan ekowisata yang bermanfaat dalam kampanye konservasi keanekaragaman hayati dan peningkatan kesadaran pelestarian lingkungan bagi masyarakat.

b. Sebagai sumber bibit dan benih unggul bagi pengembangan budidaya pertanian di sekelilingnya.

c. Sebagai ruang terbuka hijau yang mampu memperbaiki iklim mikro di sekelilingnya sehingga memberikan keteduhan, kesejukan, keasrian, keindahan, kesehatan, dan kenyamanan bagi masyarakat sekitarnya.

d. Menjadi koleksi tumbuhan, khususnya tumbuhan lokal dan langka.

e. Sebagai tempat atau lokasi pengembangbiakan tumbuhan dan satwa yang mendukung kelestarian ekosistem dan bermanfaat bagi manusia.

f. Sebagai  penyedia bibit berbagai tanaman yang sudah mulai langka.

g. Sebagai sumber genetik tumbuhan dan tanaman lokal yang saat ini sulit          ditemukan dan terancam punah di habitat alaminya.

h. Sebagai sarana pendidikan terhadap generasi muda khususnya para pelajar untuk menanam rasa cinta alam dan kebanggan terhadap tanah air.

i. Untuk menambah tutupan vegetasi yang berperan dalam perbaikan sistem hidrologi seperti menambah daerah tangkapan air atau reservoir, mencegah erosi tanah longsor serta memberikan habitat bagi berbagai jenis satwa.

j. Sebagai wahana penelitian yang berkaitan dengan konservasi tumbuhan dan satwa langka, dan untuk pengembangan ilmu pengetahuan baru yang bermanfaat.


Mar 1, 2022

PERTELAAN DAN MANFAAT ASAM JAWA

Nama Lokal    : Asam Jawa

Nama Ilmiah   : Tamarindus indica L

Nama Lain : 

Asem ( sunda), Acem (madura), asang jawa, asang jawi (sulawesi), asam ( malaysia), sampalok, kalamagi (tagalong), ma-kham (Thailand), magyee (burma), khoua me (kamboja), khaam (laos), tamarind (inggris), trai me ( Vietnam) dll.

Klasifikasi Ilmiah :

Kingdom         : Plantae

Divisi         : Magnoliohyta

Klas         : Magnoliopsida

Ordo         : Fabales

Famili         : Fabaceae

Upafamili         : Caesalpiniodeae

Bangsa         : Detarieae

Genus         : Tamarindus

Spesies         : T. Indica 

Nama Binomial : Tamarindus indica. 

Pertelaan Singkat :

1. Memiliki Batang pohon besar, ketinggian tumbuh bisa mencapai 30 m, dengan diameter batang bagian pangkal hingga 2 m. Kulit batang beralur-alur searah vertikal, warna batang coklat keabu-abuan, tekstur kasar dan memecah.

2. Daun majemuk menyirip, genap, tumbuh memanjang antara 5-13 cm, posisi daun berselang seling, daun penumpu menyerupai pita meruncing, anak daun lonjong menyempit dengan jumlah antara 8-16 pasang, ukuran sekitar 0,5-1 x 1-3,5 cm, tepi daun rata dengan bagian pangkal miring dan membudar.

3. Bunga tersusun dalam tandan renggang, tumbuh diantara ketiak daun dan ujung ranting, panjang bunga sekitar 16 cm.  kelopak bunga terdiri dari 4 buah dan daun mahkota 5 buah. Bunga beraroma harum, Mahkota bunga berwarna kuning keputihan dengan urat-urat merah coklat, tumbuh memanjang hingga 1,5 cm.

4. Buah  polong menggelembung, bentuk buah hampir silindris, bengkok, ataupun lurus, Dalam buah terdapat biji sampai 10 butir. Seiring adanya penyempitan antara dua biji, kulit buah akan mengeras dan berubah warna kecoklatan / kelabu bersisik, dengan urat-urat buah buah mengeras dan liat menyerupai benang. Daging buah pada asem muda berwarna putih kehijauan dan akan berubah warna menjadi merah kecoklatan sampai kehitaman ketika buah masak, rasanyapun berubah dari asem menjadi asem manis, biji buah berubah menjadi coklat kehitaman, bentuk agak persegi dengan tekstur keras dan mengkilap

Manfaat 

Dengan bentuk pohon yang tinggi, rindang, serta berakar kuat, tanaman asem jawa segaja ditanam untuk memperindah lingkungan dan pohon peneduh di jalan-jalan kota dan jalan raya. Pohon asam juga bisa berperan sebagai bahan penghijauan dan untuk menahan angin, bisa juga digunakan untuk memperbaiki kawasan yang gersang dan tandus ( Rukmana, 2005).

Batang pohon yang kuat juga bisa dimanfaatkan untuk dibuat kayu sebagai bahan bangunan. Dan tentu saja bagian yang terpenting dari pohon ini yaitu buahnya ,bisa digunakan sebagai bahan rempah dapur dan juga kesehatan.

Catatan :

Asam jawa atau dalam bahasa ilimiahnya dikenal dengan nama Tamarindus indica L. merupakan salah satu tanaman daerah tropis dan masuk dalam jenis tanaman berbuah polong.

Tanaman asam jawa memang sangat baik pertumbuhannya didaerah yang memiliki iklim tropis, Tanaman ini di perkirakan berasal dari wilayah afrika timur, penyebarannya hingga asia tropis, karibia dan amerika latin. Di indonesia sendiri, tanaman ini berkembang secara liar dihutan-hutan. Banyak pula sengaja ditanam untuk keperluan komoditi dan pohon peneduh.



Jumlah Pengunjung

HALAMAN MANDIRI