Dec 14, 2022

PERTANIAN KONSERVASI


Pertanian konservasi adalah salah satu alternatif model pada praktek pertanian di lahan kering yang dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas tanaman, efisiensi usahatani, dan kualitas lingkungan melalui perbaikan kualitas tanah.
Pada umumnya pertanian konservasi diterapkan di lahan kering yang memiliki faktor faktor pembatas seperti tingkat kesuburan yang rendah, peka terhadap erosi, ketersediaan air yang kurang, tanahnya berbatu serta kelerengan yang landai sampai curam.

Dengan adanya faktor pembatas tadi, maka budi daya tanaman pertanian di lahan tersebut perlu dibarengi dengan penerapan kaidah-kaidah konservasi seperti pembuatan terasering dengan kelengkapannya, penggunaan pupuk organik/mulsa vertikal, penanaman rumput penguat teras, serta pembuatan tandon air sebagai cadangan air di musim kemarau.
Bangunan terassering/sengkedan akan memperpendek kelerengan sehingga dapat meminimalisir erosi tanah. Begitupula penggunaan mulsa vertikal (serasah yang dibenamkan ke dalam parit/saluran teras) akan menahan laju aliran permukaan sehingga akan memperbanyak resapan air hujan ke dalam tanah.
Pemilihan jenis tanaman pun perlu diperhatikan. Perpaduan tanaman berperakaran dalam dengan tanaman berperakaran dangkal cukup bijaksana dalam upaya mengoptimalkan penyerapan unsur hara tanah oleh tanaman. Unsur hara yang tidak terserap oleh tanaman berperakaran dangkal akibat pencucian ketika musim hujan dapat diserap oleh tanaman berperakaran dalam.



No comments:

Post a Comment

Jumlah Pengunjung

HALAMAN MANDIRI