Stek batang;
pilih buluh bambu yang telah berumur 2-3 tahun tergantung jenisnya. Kemudian
dipotong-potong minimum mengandung 1 (satu) ruas dan ada tunasnya. Stek diambil
dari bambu bagian pangkal sampai tengah, bebas dari percabangan, dipotong 10 cm
di bawah dan di atas 2 buku yang bertunas.
Jenis-jenis
dari Bambusa mudah bertunas dan berakar, sedangkan dari marga Dendrocalamus dan
Schizostachyum pertumbuhan akar perlu dirangsang hormon tumbuh dengan
konsentrasi 100-600 ppm. Bambu kuning perlu dirangsang dengan merendam stek
batang dalam IBA 100 ppm selama 24 jam; dan bambu ori dengan konsenterasi 200
ppm baru aktif. Untuk meningkatkan keberhasilan penanaman bibit stek batang
perlu dipelihara pada pembibitan selama 6 bulan sebelum ditanam di lapangan.
Stek rimpang;
umum dilakukan untuk perbanyakan bibit. Rimpang diambil dari bambu yang umurnya
minimum 2 tahun. Potong rimpang yang mengandung 2-3 buku dan ada mata tunasnya.
Untuk
merangsang pertumbuhan akar, potongan rimpang ditempatkan pada air yang
mengalir selama 2-3 minggu. Rimpang yang berukuran besar dapat langsung ditanam
sedangkan yang kecil dapat ditumbuhkan dahulu di pembibitan.
Stek cabang;
bibit diambil dari batang yang telah berumur 3 tahun. Cabang dipotong sepanjang
75 cm (mengandung 3-4 ruas cabang) yang ada calon tunasnya. Bibit tersebut
ditancapkan kedalam guludan sehingga bagian
mata tunas tertutup tanah, atau ditumbuhkan di dalam polybag yang
berukuran 15 x 25 cm dengan medium tanah campur kompos halus (1 : 1).
Penyiraman dilakukan setiap hari.
Demikian
sharing tentang perbanyakan bambu dengan cara stek. Saya, Adhari mengucapkan
semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment