Bagi Anda yang
mempunyai kebutuhan untuk kembali ke alam, wisata hutan bisa menjadi salah satu
alternatif. Selain meresapi suasana sepi dan udara segar, Anda juga bisa
mendengarkan kicau burung di alam bebas, desir angin, gemericik air terjun,
atau menikmati warna lumut yang menempel di pohon.
Sejumlah
kawasan pelestarian alam kini juga telah banyak yang difungsikan sebagai obyek
wisata hutan, seperti taman nasional, taman hutan raya, hutan wisata dan taman
wisata. Meskipun begitu, di taman nasional dan taman hutan raya, kegiatan
wisata hutan hanya dimungkinkan di zona pemanfaatan.
Berbeda dengan melakukan wisata di tempat-tempat umum, untuk menikmati obyek wisata alam sekaligus melindungi serta melestarikan obyek wisata alam, ada etika yang harus kita hormati.
Berbeda dengan melakukan wisata di tempat-tempat umum, untuk menikmati obyek wisata alam sekaligus melindungi serta melestarikan obyek wisata alam, ada etika yang harus kita hormati.
- Sebaiknya
ikuti jalur treking yang telah ditentukan, atau berjalanlah di atas boardwalk
yang telah dibuat khusus untuk menjelajahi kawasan pelestarian alam. Tujuannya,
agar kita tidak menginjak atau merusak tanaman-tanaman tertentu, atau
berkontribusi terhadap erosi di lingkungan alam yang rentan.
- Jangan memberi
makan hewan-hewan liar. Beberapa di antara mereka bisa menjadi kecanduan
makanan manusia, yang akan mengganggu pola makan alami mereka. Hal itu juga akan
membuat hewan-hewan cenderung tak takut lagi terhadap manusia, yang mungkin
malah bisa mengancam nyawa mereka nanti.
- Buanglah
sampah pada tempatnya, terutama di daerah ketinggian yang lebih dingin dan
lebih lembap, yang membutuhkan waktu lebih lama untuk menguraikan sampah. Jadi
lebih baik simpan dahulu sampah-sampah Anda itu di ransel, baru kubur begitu
Anda sampai di tempat kemping, atau buang di tempat sampah yang tersedia saat
keluar dari kawasan pelestarian alam.
- Jika Anda
kemping atau tinggal di pondok yang berada di kawasan yang masih asri, buang
air limbah dengan jarak setidaknya 50m dari sumber air apa pun agar tidak
mengkontaminasi sumber air itu.
- Hindari
memetik atau mengambil bagian tanaman apa pun yang Anda temui sepanjang
perjalanan untuk sekadar memenuhi hasrat ingin tahu Anda atau menjadikannya
kenang-kenangan.
- Bayarlah tiket
masuk sesuai dengan ketentuan yang berlaku karena retribusi Anda itu akan di
gunakan untuk pemeliharaan kawasan pelestarian alam yang Anda kunjungi. Jika
memang diwajibkan untuk menggunakan jasa pemandu lokal, lakukan saja karena hal
itu juga bisa turut memajukan perekonomian masyarakat di sekitar kawasan
pelestarian
- Yang terakhir
mungkin, sebaiknya jaga sikap ataupun tutur kata. Karena di hutan ( alam liar )
tersebut, ketika Anda berkemah, mungkin saja Anda ternyata tidak sendiri, namun
ada yang menemani dan mengawasi Anda mungkin
Demikian sharing
tentang etika dalam berwisata, semoga ini bisa menjadi referensi ketika ada berwisata
alam. Saya Adhari mengucapkan semoga artikel ini bermanfaat.
No comments:
Post a Comment