Keberhasilan
pembuatan persemaian sampai anakan siap ditanam dipengaruhi oleh beberapa
faktor dan salah satunya adalah faktor administrasi persemaian. Untuk tertibnya
administrasi dalam lingkungan persemaian sebaiknya ada personil yang khusus
mengurus soal adminsitarsi sehingga segala kegiatan san arsip-arsip dapat
diikuti secara mudah pada setiap saat. Administrasi
di lingkungan persemaian antara lain meliputi :
1. Daftar jumlah pekerja
Daftar jumlah pekerja hendaknya
dibuat berdasarkan jumlah pekerja yang hadir/bekerja setiap hari dan dibuatkan
rekapitulasinya untuk setiap bulan. Hal ini dimaksudkan untuk membantu
memudahkan pembayaran upahkerja dan untuk mengetahui produktifitasnya.
Daftar hadi pekerja
persemaian mencakup uraian mengenai waktu (tanggal, bulan dan tahun) serta nama
pekerja.
Contoh daftar hadir
pekerja persemaian :
Bulan :
.............................. Tahun ........................
No
|
Nama
|
Tanggal
|
1
|
2
|
3
|
...............
|
1
|
Musa
|
-
|
X
|
-
|
-
|
|
.....................
|
-
|
-
|
X
|
-
|
16
|
.....................
|
|
|
|
|
|
Jumlah :
|
|
|
|
|
2. Daftar persediaan alat-alat kerja
Alat-alat kerja yang
dipunyai persemaian hendaknya diberi kode dan dibukukan dalam daftar persediaan
alat-alat kerja. Dari daftar alat-alat kerja ini kita dapat ,elihat cukup
tidaknya alat-alat yang dipunyai. Daftar ini dibuat tiap bulan dan mencakup
uraian mengenai jumlah persediaan, jumlah yang dipakai dan keterangan.
Contoh daftar
alat-alat kerja.
Bulan :
...........................Tahun ......................
No
|
Nama
barang
|
Jumlah
persediaan
|
Jumlah
dipakai
|
Keterangan
|
1.
|
Cangkul
|
20
|
18
|
2
rusak
|
2
|
Skop
|
30
|
17
|
13
belum dipakai
|
3. Daftar persedian biji/benih
Daftar persedian
biji/benih hendaknya dibuat menurut masing-masing jenis/species dan menurut
lokasi asal ataupun tanggal pengiriman/pengunduhan. Tiap-tipa daftar halaman
persediaan biji memuat keterangan dari satu jenis biji saja.
Contoh
daftar persedian biji/benih.
No
|
Jneis
biji
|
Keterangan
biji
|
Jumlah
persediaan
|
Jumlah
ditabur
|
Sisa
persediaan
|
1
|
Pinus
merkusi
|
Asal
KPH Kuningan
|
80
Kg
|
21-6-2014
(30Kg)
|
50
Kg
|
|
|
Tgl
Penngumpulan : Maret 2014
|
|
28-6-2014
(45Kg)
|
5Kg
|
|
|
Viabiltas
70%
|
|
|
|
|
|
Tgl
dikirim 10 Juni 2014
|
|
|
|
|
|
Tgl
diterima 15 Juni 2014
|
|
|
|
4. Daftar persediaan pupuk
Pembuatan daftar persediaan
pupuk pada dasarnya tidak jauh berbeda
dengan daftar persediaan biji (benih). Untuk masing-masing jenis pupuk yang
berbeda hendaknya dibuat keterangan pada lembar yang berbeda.
Contoh daftar persediaan pupuk :
No
|
Nama
pupuk
|
keterangan
|
Jumlah
persediaan
|
Jumlah
dipakai
|
Sisa
|
1
|
NPK
|
Mengandung
unsur N-P-K (15%-15%-15%)
|
30Kg
|
10-7-2014
(2Kg)
|
28Kg
|
|
|
Dosis 7
gr/ltr air
|
|
17-7-2014
(10Kg)
|
18Kg
|
|
|
Pemakaian
dilarutkan dlm air kemudian disemprotkan dg handsrayer
|
|
|
|
5. Daftar persedian fungisida/insektisida
Pembuatan daftar
persediaan pestisida hendaknya dibuat per jenis insektida/fungisida.
Contoh daftar persediaan
fungisida/pestisida.
No
|
Jenis
Fungisida
|
keterangan
|
Jumlah
persediaan
|
Jumlah
dipakai
|
Sisa
|
1
|
Deconil
|
Mengandung
unsur Cu
|
2Kg
|
8-9-2014
( 80Gr)
|
1.920 Gr
|
|
|
Untuk
mecegah dumping off
|
|
10-10-2014
(230 Gr)
|
1.690 Gr
|
|
|
Dosis
3Gr/ltr air
|
|
|
|
|
|
Pemakaian
dilarutkan dalam air kemudian disemprotkan dengan sprayer.
|
|
|
|
6. Daftar jumlah bak/bedengan penebur biji
Setiap bedeng penaburan
harus dibuatkan label/keterangan. Label dibuat dalam bentuk yang
praktis/sederhana tetapi dapat mencakup semua keterangan yang diperlukan. Bahan
untuk membuat label dapat berupa kayu/seng kemudian ditulisi dengan cat atau
dapat terbuat dari kertas label ditulisi dengan spidol kemudian dilapisi dengan
plastik agar tidak rusak oleh hujan ataupun sinar matahari.
Bak
Penaburan Biji No. I
|
|
Jenis
|
:
|
Pinus
merkusi
|
|
Asal
|
:
|
KPH
Kuningan
|
10 cm
|
Tgl.Penaburan
|
:
|
17 Juni
2014
|
|
Jumlah
biji
|
:
|
250 Gr
|
|
15 Cm
Setelah
label untuk masing-masing bedenan penaburan dibuat dan dipasang, kemudian
dibuatkan daftar jumlah bedengan penaburan biji sebagaimana contoh di bawah ini
:
No.bedeng
penaburan
|
Jenis
|
Asal
biji
|
Tgl
pena-buran
|
Jumlah
biji
|
Hasil
penyapihan anakan
|
Persen
kecambah
|
|
|
|
|
|
|
|
7. Daftar jumlah bedengan penyapihan
Selang beberapa lama
setelah penaburan, kecambah sudah siap disapih/dipindahkan ke kantong plastik
yang ada di bedeng sapih. Masing-masing bedeng sapih dibuatkan label yang
bentuknya seperti contoh di bawah ini :
Bedeng
Penyapihan No I
|
Jenis
|
:
|
Pinus
merkusi
|
Asal
|
:
|
KPH
Kuningan
|
Tgl.penaburan
|
:
|
17 Juni
2014
|
Tgl.penyapihan
|
:
|
28 Juli
2014
|
Jumlah
anakan
|
:
|
1000
|
Asal
bedeng tabur
|
:
|
No. I
|
Setelah semua bedeng sapih dibuatkan dan dipasangi
label, maka dibuat daftar jumlah bedeng penyapihan yang memuat keterangan
mengenai nomor bedeng penyapihan, jenis (species, asal biji, tanggal penaburan,
tanggal penyapihan, jumlah anakan, asal bedeng penaburan dan keterangan.
Disamping itu juga perlu dibuatkan daftar rekapitulasi jumlah bedengan
penyapihan tersebut. Dalam daftar rekapitulasi ini masing-masing jenis anakan
dari jenis asal yang sama dikumpulkan/dijumlahkan baik mengenai jumlah bedeng
maupun jumlah anakan.
8. Daftar mutasi bibit
Untuk mengetahui
persediaan bibit yang ada dipersemaian, pada setiap saat maka perlu dibuat
daftar mutasi bibit. Dalam daftar ini perkembangan penambahan atau pengurangan
bibit dapat diikuti setiap bulan. Penambahan bibit dapat berasal dari daerah
lain, dan pengurangan bibit dapat berupa anakan yang mati di bedengan atau
bibit sudah diangkut ke lokasi penanaman.
Jenis
|
Asal
|
Jumlah
persediaan sampai bulan lalu
|
Penurangan
bulan ini
|
Penambahan
bulan ini
|
Jumlah
persediaan bulan ini
|
keterangan
|
Pinus merkusi
|
KPH Kuningan
|
420.000
|
10.000
|
80.000
|
490.000
|
Penyapihan 80.000,
mati 10.000
|