Salah
satu usaha untuk melindungi satwa dari ancaman bahaya punah adalah menetapkan
jenis-jenis satwa tertentu sebagai
binatang yang dilindungi berdasarkan Undang-Undang NO.5 tahun1990 tentang
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Tujuan dari perlindungan
dan pelestarian alam tidak hanya buat
menyelamatkan spesies tumbuhan dan binatang dari ancaman bahaya punah, akan
tetapi juga harus diusahakan untuk menjamin keanekaragaman ekologi dan
keseimbangan dari keseluruhan ekosistem yang telah mengalami gangguan atau yang
akan dirusak akibat perluasan aktifitas manusia yang merambah ke kawasan hutan
alami.
Di
alam bebas ada satwa yang walaupun jumlahnya menurun, tetapi tersebar cukup
merata di hutan dan pegunungan, seperti rusa yang memiliki daerah sebaran yang
luas walaupun jumlahnya dari tahun ke tahun
semakin menurun. Satwa yang demikian kita katagorikan langka karena
populsi di alam turun dengan cepat (yang terlihat adalah gejalanya). Contoh
lain adalah burung rangkong, burung glatik, biawak, ular dan kucing hutan.
Sedangkan jenis kera mentawai yang sebarannya terbatas hanya di kepulauan Mentawai
telah mengalami penurunan populasi akibat perusakan habitat dan terbatas wilayah
penyebarannya. Contoh lain juga adalah bekantan, komodo, musang sulawesi,
kasuari dan lain-lain. Status yang lebih mencemaskan adalah dinyatakan nyaris punah karena sedang menuju ke ambang kepunahan
seperti jalak bali, duyung dan hiu gergaji.
Guna
keperluan berbagai pengelolaan terhadap satwa untuk aspek perlindungan,
pengawetan dan pelestarian, serta untuk pengembangan budidayanya, maka
digunakan katagori satwa ditinjau dari kelangkaannya. Ada empat kategori yang
digunakan yaitu :
Katagori I, satwa
yang telah mendekati kepunahan atau nyaris punah (Endangered)
Katagori II, satwa
yang populasinya jarang atau terbatas dan memiliki resiko punah (Restricted/Rage).
Katagori III, satwa
yang sedang mengalami penurunan pesat dari populasi di alam bebas (Depleted/vulnerable).
Katagori IV, satwa
yang terancam punah, tetapi belum ditetapkan tingkat kelangkaannya karena
kekurangan data (Indeterminate).
Demikian sharing tentang kelangkaan satwa, saya Adhari mengucapkan semoga tulisan ini bermanfaat.
No comments:
Post a Comment