Okulasi sering
juga disebut dengan menempel. Perbanyakan tanaman melalui okulasi mempunyai
banyak kelebihan bila dibandingkan dengan mencangkok atau setek. Kelebihannya
adalah hasil okulasi mempunyai mutu lebih baik dari induknya. Dikatakan
demikian karena okulasi dilakukan pada tanaman yang mempunyai perakaran yang
baik dan tahan terhadap hama dan penyakit dipadukan dengan tanaman yang
mempunyai rasa buah yang manis dan lezat tetapi memiliki perakaran yang kurang
baik.
Sama halnya
dengan enten, okulasi juga memerlukan batang bawah dan batang atas dari satu spesies
atau dari satu varietas. Banyak pohon buah-buahan yang dapat diokulasi dengan
mudah seperti jeruk, alpukat, durian, jambu biji dan mangga.
Waktu melakukan
okulasi yang paling baik adalah pada saat kulit batang bawah dan batang atas
mudah diklupas dari kayunya. Saat ini terjadi pada saat pembelahan sel dalam
kambium berlangsung secara aktif. Faktor-faktor yang mempengaruhi mudah atau
sulitnya pelepasan kulit kayu adalah curah hujan, pengairan, ketinggian tempat
dan sebagainya. Pada saat curah hujan tinggi umumnya tanaman mudah dilepas
kulit kayunya.
Apabila kita
melakukan okulasi pada saat musim hujan,
jangan dilakukan pada saat hujan sedang turun, karena jika tempelan
kemasukan air maka kemungkinan keberhasilannya sangat kecil.
Untuk batang
bawah, umumnya dipilih tanaman yang sudah berkayu dan cabangnya sudah mencapai
sebesar ibu jari. Agar bibit okulasi nantinya menjadi bibit tanaman yang sehat,
maka tanaman batang bawah sebaiknya harus dirawat dengan baik. Pemupukan juga
perlu dilakukan,serta harus dijaga jangan dampai terkena serangan hama dan
penyakit. Hal penting lagi yang harus diperhatikan, bahwa tanaman batang bawah
ini jangan memiliki cabang dibawah ketinggian 30cm. Caranya yaitu dengan melakukan pemangkasan.
Batang atas dari
bibit okulasi sebenarnya hanya berupa mata tunas dari tanaman yang kita
kehendaki. Pohon batang atas yang akan diambil matanya sebaiknya dipupuk
terlebih dahulu agar aliran getah menjadi lancar. Cabang yang sudah kita pilih
dipotong pada waktu pagi hari. Panjang potongan cabang sekitar 20 cm serta
memiliki 4-5 mata. Sedangkan daun yang ada pada cabang sebaiknya dibuang.
Setelah batang
bawah dan batang atas sudah siap, maka berikutnya adalah melakukan
tahapan-tahapan okulasi sebagai berikut :
1.
Mengiris batang bawah
Irisan ini dibuat 20cm diatas
permukaan tanah. Dalam membuat irisan harus hati-hati, irisan tidak boleh
terlalu dalam. Kedalaman yang baik adalah setebal kulit batang. Jika irisan
terlalu dalam akan melukai kayunya dan akan mangakibatkan kegagalan. Sedangkan
posisi irisan harus mempertimbangkan letak matahari. Jika letak matahari
disebelah utara katulistiwa, maka letak irisan diusahakan di sebelah selatan.
2.
Mengambil mata tunas
Pengambilan mata tunas yang biasa
dilakukan adalah berbentuk segi empat. Bentuk ini diperoleh dengan mengiris
secara horizontal 1,5 cm di atas dan di bawah mata, kemudian ujung-ujung irisan
kita hubungkan sehingga membentuk segi empat. Setelah tersayat, kita pegang
tepinya dan pelan-pelan kita lepaskan dari kayunya.
Yang perlu diperhatikan dalam
pengambilan mata tunas, jangan sekali-kali memegang kambiumnya sebab jika
terpegang akan mengakibatkan kambium menjadi rusak.
3.
Menyisipkan mata tunas
Langkah ini harus dilakukan dengan
cara hati-hati. Keberhasilan okulasi adalah pada saat pengikatan mata tempel.
Mata tunas yang kita peroleh kita sisipkan di bawah kulit batang pokok yang
telah kita iris tadi. Pada saat penyisipan jangan sampai terkena kotoran pada
kambiumnya karena dapat mengganggu proses penyatuan penempelannya.
4.
Mengikat tempelan
Untuk mengikat tempelan kita bisa
menggunakan pita plastik polivinil klorida yang berukuran panjang 20 cm dan
leber 1,5 cm dan tebalnya 0,1mm. Cara mengikat tempelan dari bawah ke atas atau
sering disebut sisitem genting. Yang perlu diperhatikan dalam pengikatan ini,
bagian mata tempelan jangan diikat terlalu erat karena akan menimbulakan
kerusakan pada mata tempelan.
5.
Membuka ikatan
Ikatan dibuka 2 minggu setelah
penempelan. Apabila warna mata tempelan itu telah menjadi hijau segar dan
melekat dengan batang pokok, ini berarti pengokulasian telah berhasil.
6.
Memotong batang pokok
Langkah selanjutnya adalah memotong
batang pokok. Batang pokok dipotong 1 cm di atas mata tempel, dengan bentuk
potongan miring ke belakang sehingga air hujan atau air siraman tidak akan
mangkal pada tempelan mata.
Demikian uraian singkat cara okulasi,
mudah-mudahan bermanfaat.