Porang
mendadak diburu petani seiring dengan kunjungan Dahlan Iskan ke area pertanian
pinggir hutan perhutani beberapa waktu yang lalu. Tanaman Porang merupakan
tumbuhan herba dan menchun. Batang tegak, lunak, batang halus berwarna hijau
atau hitam belang-belang (totol-totol) putih. Batang tunggal memecah menjadi
tiga batang sekunder dan akan memecah lagi sekaligus menjadi tangkai daun. Pada
setiap pertemuan batang akan tumbuh bintil/katak berwarna coklat
kehitam-hitaman sebagai alat perkembangbiakan tanaman Porang. Tinggi tanaman
dapat mencapai 1,5 meter sangat tergantung umur dan kesuburan tanah.
Di Indonesia
tanaman Porang dikenal dengan banyak
nama tergantung pada daerah asalnya. Misalnya disebut acung atau acoan oray
(Sunda), Kajrong (Nganjuk) dll. Banyak jenis tanaman yang sangat mirip dengan
Porang yaitu diantaranya: Suweg, Iles-iles dan Walur.
Karena besarnya potensi umbi porang untuk industri dan
kesehatan sehingga pada kesempatan kali ini kami akan berbagi informasi Cara
Budidaya Umbi Porang
Pada
dasarnya tanaman Porang dapat tumbuh pada jenis tanah apa pun, namun porang dapat tumbuh subur pada tanah yang terdapat
naungannya seperti ditanam dibawah lahan yang ditanami pohon jati, sengon dan
mahoni. dapat juga disimpulkan bila
Porang tidak cocok bila ditanam di tanah dengan lahan terbuka tanpa naungan.
Porang dapat dikembang biakan atau di budidayakan
dengan beberapa cara, yaitu :
Dengan Biji, Porang
setiap periode tertentu sekitar 4 tahun akan menghasilkan bunga, buah dan biji sehingga
dengan biji tersebut porang dapat dikembang biakkan di
musim penghujan atau musim tanam tiba.
Dengan Bintil/Katak, yaitu
bintil yang terdapat diantara pertemuan batang
cabang porang. Biasanya katak/bintil porang ini pada saat dipanen disimpan
kemudian dapat ditanam kembali pada saat musim tanam. dalam 1kg katak bisa
terdapat sekitar 100 biji katak yang bisa ditanam sebagai bibit porang.
Dengan Umbi, Selain dengan katak/bintil porang
dan biji, ternyata porang juga dapat dikembang biakkan dengan umbinya. Umbi
yang dipanen juga dapat ditanam kembali dengan memotong motong bagian umbi
tersebut sesuai selera kemudian ditanam di media yang sudah disiapkan yaitu
dilahan pertanian. Selain dari umbi besar, umbi kecil yang di preteli juga bisa
ditanam.Menanam porang dapat dilakukan dilahan perhutani asalkan petani tidak
merusak tanaman utama perhutani yaitu jati. Dengan demikian penduduk sekitar
hutan bisa memanfaatkan lahan kosong yang terabaikan untuk ditanami porang dan
menghasilkan setiap tahunnya.
Porang cukup
di tanam sekali, selanjutnya tinggal memanen umbinya setahun sekali pada saat
porang memasuki masa istirahat atau dorma.
Setelah memanen umbi porang kembalikan tanah ke lobang
semula sehingga umbi yang tertinggal bisa tumbuh lagi bila terkena air
hujan.
Bila musim
hujan tiba, dan porang mulai tumbuh perawatan yang perlu dilakukan adalah
dengan penyiangan terhadap rumput atau gulma yang mengganggu agar porang dapat
tumbuh dengan baik dan menghasilkan umbi yang berkualitas.
Pemanenan pertama dari porang adalah setelah ditanam 3
tahun, dengan cara mengambil umbi yang sudah besar sementar umbi yang kecil
dibiarkan biar bisa tumbuh lagi dimusim
hujan sehingga anda tidak perlu menanam ulang.
Setelah umbi diambil, bersihkan akar dan tanah yang
menempel kemudian potong atau di iris iris dan dijemur. jaga kualitas irisan
umbi porang agar bisa kering dengan baik, karena bila tidak kering porang akan
ditumbuhi jamur sehingga kualitas harga jual akan menurun.