Nama Lokal : Menteng
Nama Ilmiah :Baccaurea racemosa (Reinw. Ex. BI.) M.A.)
Klasifikasi
Ilmiah :
Kingdom : Plantae;
Divisi :
Magnoliophyta;
Kelas :
Magnoliopsida;
Ordo :
Malpighiales;
Famili :
Phyllanthaceae;
Bangsa :
Antidesmeae;
Upabangsa :
Scepinae;
Genus :
Baccaurea;
Spesies :
Baccaurea racemosa (Reinw.) Muell. Arg.
Kerabat dekat: Lempaung atau Kalampesu (Baccaurea lanceolata), Ketupa
(Baccaurea dulcis), Bendara atau Rambai (Baccaurea motleyana),
Rambai Hutan (Baccaurea angulata), Mafai Setambun (Baccaurea
ramiflora), Tampoi (Baccaurea macrocarpa).
Nama Lain :
Kepundung, Kapundung, Kemundung, Mundung, Kapungung,
Engkumi, Kayu Masam, Kokonau, Kunau, Kunyi, Longkumo, liox Moho, Tunding
undang, Umbarian, Jinteh Merah, dan Bencoy
Pertelaan Singkat :
Tanaman Menteng atau Kepundung merupakan pohon atau perdu dengan
tinggi antara 15-25 m dengan diameter 25-70 cm, berkulit kasar, dan berwarna
keputihan. Daunnya lebih banyak terkumpul di ujung ranting, berbentuk lonjong
dengan tepi bergerigi dan ujung yang lancip. Daun Menteng mempunyai panjang
7-20 cm, lebar 3-7,5 cm.
Buah Menteng berdiameter 2-2,4 cm, berwarna hijau
kekuningan atau kemerahan. Kulit buah berwana hijau dan kekuningan saat masak.
Tanaman ini memiliki dua forma buah yakni, berdaging buah putih dan berdaging
buah warna merah. Kedua forma ini memiliki buah yang berasa asam dan manis.
Pohon Menteng (Baccaurea racemosa) merupakan
tanaman buah musiman. Musim bunganya berlangsung pada bulan Oktober hingga
Desember, sedangkan musim buahnya terjadi antara bulan Januari hingga
Maret.
Habitat
dan Penyebaran :
Habitat yang disukai adalah tanah aluvial dan kering
hingga pada tanah berpasir dan tanah liat. Pohon ini tumbuh di daerah dataran
rendah hingga ketinggian 1000 meter dpl.
Tanaman Menteng (Baccaurea
racemosa) tersebar mulai dari Thailand, Semenanjung Malaysia, Sumatra, Jawa,
Kepulauan Sunda Kecil, Borneo (Sarawak, Brunei, Sabah, dan Kalimantan), Sulawesi, dan Maluku.
Manfaat :
Pohon Menteng dimanfaatkan buahnya untuk dimakan
langsung sebagai buah segar. Buahnya mempunyai rasa asam-asam manis. Selain
dimakan langsung buah Kepundung juga dapat diolah menjadi sirup, asinan, atau
difermentasi menjadi minuman.
Kayu pohon Menteng memiliki kualitas yang baik dan
dapat digunakan untuk bangunan rumah, perahu, dan mebel. Selain itu, kulit dan
daun pohon yang disebut juga sebagai kepundung ini mempunyai khasiat sebagai tanaman obat. Salah
satunya adalah sebagai obat mencret dan untukpelancar haid.
Sayangnya keberadaan pohon maupun buah Menteng semakin
langka. Bahkan di kecamatan Menteng Jakarta Pusat yang nama daerahnya berasal dari nama pohon inipun semakin sulit didapati. Sayang jika spesies
yang berkaitan erat dengan asal usul salah satu daerah terpadat di Indonesia
ini punah.
Catatan :
Pohon
dan buah Menteng makin langka dan
sulit ditemukan.